Kamis, 12 Maret 2020
Jakarta,
MINDCOMMONLINE.COM-Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan aliran
modal asing yang keluar dari Indonesia atau capital outflow sejak 25
Januari hingga 4 Maret 2020 mencapai Rp 40,16 triliun akibat mewabahnya virus corona
atau COVID-19.
“Ini dampak temporary dari virus corona bahwa year to date (ytd)
itu terjadi outflow, net outflow Rp 40,16 triliun (ytd),”
kata Perry, Rabu (11/3).
Perry merinci modal asing keluar tersebut terdiri dari obligasi pemerintah Rp 31,76
triliun, portofolio saham dengan nilai outflow sebesar Rp 4,87 triliun,
dan sisanya melalui instrumen lain.
Perry menuturkan banyaknya modal keluar terjadi pada Februari yang
sebesar Rp 28,9 triliun dan Maret Rp 18 triliun dari Surat Berharga Negara
(SBN).
“Terutama itu terjadi pada Februari sama Maret setelah terjadinya virus corona.
SBN di Februari keluar Rp 28,9 triliun lalu di Maret Rp 18 triliun (ytd).
Begitu 25 Januari virus corona merebak itu banyak terjadi outflow,”
ujarnya.
Perry mengatakan kekhawatiran terkait virus corona mengakibatkan investor
enggan mengambil risiko dengan menjual portofolionya dan cenderung mengalihkan
investasinya dalam bentuk simpanan mata uang rupiah atau emas.
Di sisi lain, Perry optimis para investor tersebut akan menanamkan kembali
modalnya di Indonesia jika wabah COVID-19 mereda.
“Investor global tidak mau mengambil risiko karena mereka tidak bisa
memperhitungkan risikonya sehingga jual dulu disimpan uangnya di Indonesia
sambil menunggu kejelasan ini dan kemudian beli lagi,” katanya. (ki)