Rabu, 26 Agustus 2020
Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM – Menteri Perdagangan Agus Suparmanto melepas ekspor bawang merah goreng produksi PT Inti Sumber Citra Rasa ke Malaysia secara virtual hari ini, Selasa (24/8) dari Lapangan KementerianPerdagangan, Jakarta. Ekspor dilakukan melalui pelabuhan Belawan, Medan, Sumatra Utara sebanyak satu kontainer (20 ton) dari total lima kontainer (100 ton) yang akan dikirimkan ke Malaysia. Turut hadir di Pelabuhan Belawan, Manajer Operasional PT Inti
Sumber Citra Rasa Surya Ningsih.
Pelepasan ekspor ini merupakan bentuk dukungan dari Kementerian Perdagangan terhadap para
pelaku usaha untuk terus bertahan dan meningkatkan ekspornya di tengah pandemi Covid-19
yang melanda dunia. Pelepasan ekspor dilakukan usai acara penyerahan piagam apresiasi kepada
Satuan Tugas (Satgas) Pangan.
“Momentum pelepasan ekspor produk bernilai tambah ini sekaligus merupakan wujud konkret
Pemerintah bersama para pelaku bisnis untuk terus berupaya menjaga neraca perdagangan.
Diharapkan pelaku bisnis terus berinovasi menciptakan produk-produk bernilai tambah dan
memanfaatkan peluang pasar yang ada, agar bisa bersaing di dalam maupun luar negeri,” kata
Mendag.
Mendag menyampaikan, Kemendag mengapresiasi upaya keras pelaku bisnis, seperti PT Inti
Sumber Citra Rasa dari Sumatra Utara yang terus melakukan inovasi pengembangan produk
ekspor di masa pandemi. “Hal ini membuktikan bahwa industri di dalam negeri masih memiliki
peluang peningkatan ekspor di tengah tekanan dampak pandemi Covid-19,” tandasnya.
Menurut Mendag, kunci keberhasilan PT Inti Sumber Citra Rasa adalah kemampuannya
memberikan nilai tambah disesuaikan dengan standar halal dan kesehatan. Selain itu, perusahaan
ini mampu melakukan penyesuaian terhadap perubahan selera konsumen di pasar global. Bawang
merah goreng ini dikemas dengan baik dan menggunakan merek lokal ‘Mamamia’.
Mendag menyampaikan, untuk menjaga neraca perdagangan, Kemendag telah menerapkan
kebijakan peningkatan ekspor yang berbasis hilirisasi komoditas. Salah satunya adalah pengolahan
komoditas bawang merah menjadi “bawang merah goreng” guna meningkatkan nilai tambah dan
daya saing produk di pasar global.
Sejak 2017, Indonesia berhasil meningkatkan produksi dan swasembada bawang merah sehingga
tidak lagi mengimpor. Bahkan tren ekspor komoditas ini mengalami kenaikan rata-rata 39,38
persen selama periode 2015—2019. Hal ini menjadikan bawang merah sebagai salah satu
komoditas unggulan dalam memperkuat neraca perdagangan Indonesia.
Sentra produksi bawang merah Indonesia tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Sebagian besar
kontribusi nasional berada di pulau Jawa, seperti Jawa Tengah berkontribusi terhadap produksi
nasional sebesar 30,49 persen, Jawa Timur (25,81 persen), Jawa Barat (10,98 persen); serta di
Nusa Tenggara Barat (11,91 persen), Sumatra Barat (7,75 persen), Sulawesi Selatan (6,44 persen),
dan Sumatra Utara (1,14 persen).
Sebelumnya, Kemendag telah melakukan beberapa pelepasan ekspor selama masa pandemi.
Kegiatan tersebut di antaranya adalah pelepasan ekspor perdana produk jamu Sido Muncul ke
Arab Saudi, pelepasan kontainer ekspor ke-4000 Mayora Group, pelepasan kontainer ekspor
produk tekstil ke-11 juta meter PT Ateja Tritunggal ke-84 negara, serta pelepasan ekspor perdana
produk kopi olahan PT UCC Victor Oro Prima ke Tiongkok.
“Pelepasan ekspor ini diharapkan dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi pelaku bisnis lainnya
untuk terus mengembangkan ekspornya. Dengan tetap mendorong aktivitas produksi dan
pemasaran sehingga pertumbuhan ekonomi masyarakat dapat terus berjalan,” pungkas Mendag.
Pada pelepasan ekspor ini, Mendag didampingi Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga,
Sekretaris Jenderal Kemendag Suhanto, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kasan,
Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Veri Anggriono, dan Direktur Jenderal
Perdagangan Dalam Negeri Syailendra. Selain itu hadir dalam pelepasan ini Kabareskrim Polri
Komjen Listyo Sigit Prabowo dan Kepala Satgas Pangan Polri Brigjen Polisi Daniel Tahi Monang
Silitonga. (udy)