Rabu, 23 September 2020
Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM – Indonesia termasuk ke dalam 5 besar negara pengguna sosial media tertinggi di dunia. Platform sosial media yang banyak digunakan ialah Facebook, Instagram, dan WhatsApp dengan masing-masing memiliki pengguna lebih dari 50 juta orang. Bahkan pengguna Facebook di Indonesia sudah mencapai 130 juta orang.
Fatoni, Faunder DigiPreneur.site melihat hal tersebut sebagai peluang dan salah satu kunci sukses membangun bisnis adalah menerapkan strategi promosi yang tepat.
“Salah satunya adalah Sosial Media Marketing dengan memanfaatkan Facebook, Instagram, dan WhatsApp sebagai media promosi,” jelas Fatoni saat mengisi webinar Pasar Laut Indonesia bertajuk “Bagaimana UMKM bertahan di masa Pandemi melalui Pemasaran Digital”, Selasa, (22/9).
Senada, Head of Comercial TaniHub Group, Dede Herdiansyah menyebut pemasaran digital merupakan peluang di tengah pandemi covid-19. Dia mengungkapkan industri pertanian termasuk perikanan dan e-commerce mendapatkan keuntungan karena saat ini pangan menjadi komoditas utama yang memang dibutuhkan masyarakat.
Bahkan, sebagai salah satu e-commerce penyedia kebutuhan pertanian dan perikanan, Tanihub mengalami kenaikan kinerja yang cukup signifikan selama masa Pandemi COVID-19. Pemicunya adalah banyak orang memilih berbelanja dari rumah dibandingkan pergi berbelanja langsung ke pasar. “Selama masa pandemi, penjualan Tanihub naik 300% dibandingkan sebelum Covid 19. Jumlah yang mendownload lebih dari 90.000,” jelas Dede.
Merujuk pada peluang dan kebutuhan tersebut, Direktur Pemasaran Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Machmud menegaskan Kementerian Kelautan dan Perikanan terus aktif melakukan pembinaan, memfasilitasi, dan memberdayakan UMKM agar semakin tumbuh dan berdaya saing serta menjadi kebanggaan di negeri sendiri. Upaya ini dikemas melalui program Bangga Buatan Indonesia (BBI) dengan tagar #PasarLautIndonesia. Menurutnya, gerakan ini sekaligus mendorong UMKM untuk dapat meningkatkan inovasi dan teknik pemasaran produknya melalui pemasaran digital serta marketplace.
“Kami mengharapkan agar UMKM sektor kelautan dan perikanan menjadi lebih unggul dan maju,” terangnya.
Dikatakannya, saat ini KKP telah menyeleksi lebih dari 1.300 UMKM yang memiliki produk unggulan untuk dipromosikan dan menjadi bagian dari program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) melalui Website www.pasarlautindonesia.id. Kegiatan Pasar Laut Indonesia diawali dengan penjaringan UMKM yang dibagi menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu UMKM Binaan, UMKM Bagus dan UMKM Unggulan. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pembinaan dan pendampingan UMKM selanjutnya.
“Produk unggulan ini akan dipromosikan dengan beragam strategi pemasaran efektif melalui event dan media komunikasi konvensional maupun digital,” terang Machmud.
Seperti diketahui, Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) merupakan program Pemerintah untuk mendukung UMKM Indonesia dalam meningkatkan kompetensi dan kapasitas usahanya, serta mempromosikan penjualan produknya melalui e-commerce. Program ini diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 14 Mei 2020 dan didukung oleh seluruh Kementerian/Lembaga serta pihak swasta guna mempertahankan roda perekonomian khususnya usaha UMKM agar tetap dapat berjalan di masa pandemi covid-19.
Sementara webinar pasar laut Indonesia ini merupakan webinar pertama dari lima rangkaian seminar daring yang akan dilaksanakan oleh KKP. “Pandemi tidak menjadi penghalang UMKM untuk melakukan kreativitas, tapi justru mendorong UMKM untuk berinovasi, mendorong transformasi, menggali potensi diri dan menciptakan peluang-peluang usaha baru,” tandas Machmud. (udy)