Senin, 8 Februari 2021
Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM-Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 yang terkontraksi 2,07% (yoy) masih di atas rata-rata global, kata staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengeluaran Negara Kunta Wibawa Dasa Nugraha
“Meskipun minus tapi kalau tingkat dunia itu minusnya 3,5% berarti kita jauh lebih baik daripada rata-rata dunia bahkan ada negara negara yang minusnya jauh di atas 3,5%,” katanya, Minggu (07/02).
Menurut dia, puncak tertekannya perekonomian Indonesia adalah kuartal II-2020 sebesar minus 5,32% yang terjadi karena stimulus pemerintah belum terakselerasi secara optimal.
Di sisi lain, ekonomi Indonesia yang mulai membaik pada kuartal III yakni minus 3,49% dan kuartal IV minus 2,19% terealisasi akibat stimulus pemerintah terus menunjukkan hasil terutama kepada masyarakat.
Menurutnya, berbagai stimulus itu yang menjadi penggerak perekonomian Indonesia sehingga secara keseluruhan tahun 2020 mampu tumbuh minus 2,07%.
“Ini stimulus kita sudah berjalan, stimulus yang kita berikan oleh pemerintah itu telah menggerakkan perekonomian sehingga pertumbuhan ekonomi kita 2020 hanya minus 2,07%,” katanya.
Terlebih lagi, stimulus perlindungan sosial dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang cakupannya semakin luas dan targetting semakin baik telah mampu menjangkau hampir semua 40% masyarakat berpenghasilan terendah.
Ia menuturkan stimulus perlindungan sosial merupakan intervensi dari pemerintah dalam mendorong konsumsi seluruh lapisan masyarakat.
“Semua desil bisa merasakan bantuan pemerintah bahkan desil satu dan dua justru positif,” ujarnya. (ki)