Kamis, 17 Oktober 2019
Jakarta,
MINDCOMMONLINE.COM-Indonesia dan China berupaya meningkatkan perdagangan sarang
burung walet melalui penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of
understanding/MoU) antara China National Agriculture Wholesale
Market Association dan dua asosiasi Indonesia.
“Salah satu yang potensial dalam ekspor Indonesia ke China adalah sarang
burung walet, dengan kapasitas kita mencapai 160 ton, namun ekspornya baru 70
ton,” kata Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di Tangerang, Banten,
Rabu (16/10).
Penandatanganan tersebut dilakukan di sela pameran perdagangan Trade Expo
Indonesia 2019 di ICE BSD.
Pada kesempatan tersebut, Enggar mengajak para pengusaha sarang burung walet di
Indonesia melakukan perdagangan dengan cara yang sesuai dan bukan melalui
penyelundupan.
“Indonesia dan China sama-sama sepakat untuk ke depan kita hentikan dan
menindak tegas penyelundupan itu,” ujar Mendag.
Untuk itu, Mendag berharap para pengusaha asal Indonesia mengikuti aturan
ekspor yang berlaku, mulai dari memiliki badan hukum usaha, membayar pajak,
terdaftar sebagai eksportir, serta memiliki surat persetujuan ekspor.
Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk China dan Mongolia Djauhari
Oratmangun menyampaikan penandatanganan tersebut diharapkan bisa mendorong
strategi meningkatkan perdagangan yang disepakati kedua negara.
“Jadi, harus dicari bentuk-bentuk kreatif bagaimana kerja sama antarbisnis
itu bisa mendorong strategi untuk meningkatkan perdagangan,” ujar
Djauhari.
Djauhari menambahkan, perdagangan sarang burung walet secara ilegal diyakini
semakin berkurang dari tahun ke tahun.
Diharapkan, angkanya terus menurun, sehingga kedua negara dapat menjalin
kemitraan dagang yang semakin kuat. (ki)