Produk Mamin Indonesia Bidik Pasar Kawasan Teluk dan Timur Tengah

Oleh rudya

Selasa, 22 Februari 2021

Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM – Upaya penetrasi produk makanan dan minuman (mamin) Indonesia ke pasar nontradisional seperti kawasan Teluk dan Timur Tengah terus digalakkan Kementerian Perdagangan. Salah satunya, dengan keikutsertaan Indonesia pada pameran Gulfood 2021 di Dubai World Trade Centre, Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) pada 21—25 Februari 2021.

Gelaran ini merupakan salah satu ajang promosi produk (mamin) Indonesia dengan memanfaatkan
kemeriahan rencana Expo 2020 Dubai.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kasan mengatakan, pasar mamin
Indonesia di kawasan Teluk dan Timur Tengah berpotensi terus meningkat. Hal ini terlihat pada
peningkatan nilai ekspor makanan olahan Indonesia ke UEA pada 2020.

“Uni Emirat Arab adalah hub bagi Kawasan Teluk dan Timur Tengah. Sebagai pasar potensial, nilai
ekspor makanan olahan Indonesia ke UEA pada 2020 tercatat sebesar USD 89,42 juta, atau
meningkat 27,09 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” kata Kasan di Dubai pada Senin (21/2).

Gulfood merupakan pameran tahunan bergengsi dan bertaraf internasional terbesar di UEA. Pada
2020, pameran ini diikuti lima ribu peserta dari 120 negara dan dikunjungi 92.902
pengunjung/buyer dari 186 negara. Sekitar 59 persen pengunjung berasal dari Amerika dan Asia,
sementara sisanya adalah pengunjung lokal. Pada gelaran tahun ini, sebanyak 15 perusahaan
Indonesia turut berpartisipasi.

“Meskipan pandemi belum sepenuhnya berakhir, Kemendag ingin memanfaatkan momen awal
tahun dan menjelang gelaran Expo 2020 Dubai untuk menggebrak pasar produk mamin unggulan
Indonesia yang dapat berkontribusi pada peningkatan nilai ekspor di Kawasan Teluk dan Timur
Tengah,” terang Kasan.

Mengusung tema “Trade with Indonesia” Paviliun Indonesia menempati Zona World Food Hall
Syeikh Rashid. Paviliun Indonesia merupakan hasil kerja sama Ditjen PEN dengan Indonesian Trade
Promotion Center (ITPC) Dubai dan Konsulat Jenderal RI di Dubai.

Dari 15 perusahaan Indonesia yang berpartisipasi pada pameran ini, Pavilun Indonesia
menampilkan 10 perusahaan yang difasilitasi Kemendag. Perusahaan tersebut yakni PT Monde
Mahkota Biskuit (biscuit dan wafer), Cahaya Kencana (makanan ringan), PT Niramas Utama
(olahan nata de coco), PT Sinar Sosro (teh olahan), Koperasi Produsen Gunung Luhur Berkah
(kopi), CV Mahorahora Bumi Nusantara (rempah-rempah), Regal Springs (produk perikanan), PT
United Family Food (permen), Maher Indonesia Group (minyak kelapa dan gula kelapa), Fruta
Agonas (buah segar).

Selain itu, ada 2 perusahaan mengikuti pameran secara mandiri di Paviliun Indonesia, yaitu PT
Nison Indonesia (makanan kaleng) dan PT AK Goldenesia (kelapa sawit).
Sedangkan 3 perusahaan lainnya, berada di Zona Fats and Oils Hall Za’abeel. Perusahaan tersebut
yaitu PT ICC Indonesia, PT Multi Commodity Indonesia, dan PT Sri Makmur Abadi.

“Melalui promosi dagang ini, diharapkan dapat menggaungkan partisipasi Indonesia pada Expo
2020 Dubai sehingga berperan maksimal dalam menjangkau negara-negara di k awasan Teluk dan
Timur Tengah,” pungkas Kasan.

Dalam lima tahun terakhir (2016—2020), tren ekspor makanan olahan Indonesia ke UEA tumbuh
sebesar 6,23 persen. Ekspor komoditas tersebut pada 2020 mencapai USD 89,42 juta. Lima produk
makanan olahan yang diekspor ke UEA dengan nilai tertinggi selama periode tersebut adalah
kakao, ekstrak kopi, rempah, minyak sayur, dan kembang gula.

Sementara pada 2020, ekspor nonmigas Indonesia ke UEA mencapai USD 1,23 miliar. Lima produk
ekspor Indonesia ke UEA dengan nilai tertinggi pada periode tersebut, yaitu kelapa sawit dan
turunannya, perhiasan, kendaraan, baja, serta telepon genggam. (udy)

Silakan baca juga

Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, BNPB Tambah Dukungan Dana Siap Pakai

Jalan Tol Binjai – Langsa Seksi Kuala Bingai – Tanjung Pura Segera Beroperasi

Kementerian PUPR Jajaki Kerja Sama dengan Finlandia dalam Pengembangan Smart City di IKN

Leave a Comment