Rabu, 11 September 2019
Jakarta,
MINDCOMMONLINE.COM-Presiden Joko Widodo mengingatkan adanya kebutuhan
peningkatan kerja sama di tingkat ASEAN termasuk para insinyur untuk
membentengi kawasan dari resesi ekonomi.
“Ekonomi dunia saat ini sedang tidak ramah. Beberapa negara mengalami
kemunduran ekonomi. Bahkan ada negara mulai mengalami resesi ekonomi,”
kata Presiden Jokowi ketika membuka Konferensi Ke-37 Organisasi Insinyur
Se-ASEAN di JI-Expo Kemayoran, Jakarta, Rabu (11/9)
Menurut dia, semua pihak harus mampu
membentengi diri untuk tetap tumbuh stabil dan berkelanjutan
Di awal sambutannya, Presiden Jokowi mengatakan semua di kawasan ASEAN adalah
sahabat, sebuah keluarga, yaitu keluarga ASEAN.
“Persaudaraan dan kerja sama antarkita di keluarga besar ASEAN selama ini
telah berjalan dengan sangat baik, namun ada kebutuhan yang semakin mendesak
agar kerja sama semakin kuat terutama dalam menghadapi dunia yang
tidak stabil dan bahkan tidak terduga,” katanya.
Menurut Kepala Negara, Indonesia harus berusaha memanfaatkan kemunduran di
beberapa kawasan sebagai peluang untuk bisa melompat ke depan.
“Tidak ada cara lain selain kita harus selalu mengembangkan inovasi dan
melakukan terobosan. Sehingga dalam situasi ekonomi dunia yang sedang sulit
seperti sekarang ini justru menjadi peluang bagi kita di ASEAN untuk berkembang
lebih cepat,” katanya.
Ia menyebutkan dengan jumlah penduduk sekitar 600 juta, ASEAN merupakan sebuah
kekuatan besar ekonomi dunia.
ASEAN telah membuktikan diri sebagai kawasan yang aman, stabil, pertumbuhan
ekonomi yang mengagumkan, untuk tumbuh besar lagi maka butuh sinergi lebih
banyak lagi. Negara-negara ASEAN harus saling membantu satu dengan yang lainnya
termasuk di antara insinyur yang ada.
Presiden menyatakan senang telah ada recognition agreement di
antara insinyur-insinyur di ASEAN sehingga terdapat standar kompetensi yang
sama di antara 10 negara.
Hal itu memungkinkan mobilitas para insinyur lintas negara di ASEAN lebih
mudah. Kerja sama antarinsinyur di ASEAN penting untuk terus ditingkatkan dan
diyakini setiap negara ASEAN punya kekuatan masing-masing.
“Organisasi ini bisa memfasilitasi anggotanya untuk saling berbagi
pengalaman dan pengetahuan, serta saling bersinergi satu dengan yang
lainnya,” katanya.
Kepala Negara juga menyebutkan dalam revolusi industri 4.0 yang melanda semua
bidang kehidupan, peran insinyur sangat penting dan sentral.
“ASEAN terbukti cukup sukses di berbagai bidang, antara lain adanya 10 unicorn
dari ASEAN. Di Indonesia, ada Gojek, Tokopedia, Traveloka,
dan Bukalapak,” katanya.
Ia menyebutkan dengan Cafeo37, terbuka kesempatan bagi insinyur ASEAN untuk
bekerja sama. “Saya harap kerja sama bukan saja antarinsinyur tapi juga
antara engineering dengan bidang ilmu yang lain. Ini untuk melahirkan
inovasi baru yang mendongkrak pertumbuhan ekonomi,” katanya.
Presiden Jokowi mengatakan dunia membutuhkan SDM yang menguasai hybrid
knowledge yang relevan dengan kebutuhan zaman sekarang. Melalui pendidikan,
penelitian, dan inovasi lintas ilmu tersebut, bisa dikembangkan inovasi yang
lebih hebat.
“Mengembangkan model bisnis baru penting, termasuk mengantisipasi emerging
business, menyiapkan emerging skills untuk menyambut emerging
jobs,” katanya.
Ia berharap para insinyur memegang peran sentral dalam mengembangkan
inovasi-inovasi ke depan. “Karena itu saya menyambut baik dilaksanakannya
Cafeo37, agar ada sharing ideas, experiences, technology, best practices di
antara kita,” katanya. (sr)