Kamis, 12 September 2019
Jakarta,
MINDCOMMONLINE.COM-Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengatakan
bahwa mendiang mantan Presiden RI Bacharudin Jusuf Habibie adalah tokoh
pendukung nilai tambah manufaktur melalui konsep Habibienomics di Indonesia.
“Beliau pendukung kebijakan hilirisasi atau nilai tambah manufaktur,” kata
Menperin, Rabu (11/9) malam.
Airlangga menyampaikan bahwa pendekatan teknologi untuk kesejahteraan yang
dicanangkan mantan Presiden Habibie merupakan filosofi yang relevan untuk terus
dilanjutkan.
“Bapak Presiden Joko Widodo lah yang mengimplementasikan pada periode
pertama pemerintahannya dengan pembangunan infrastruktur, hilirisasi mineral,
serta di fasilitasinya merek nasional dalam berbagai produk manufaktur
nasional,” ungkap Airlangga.
Selain itu, lanjutnya, pemikiran presiden ketiga RI tersebut juga
diimplementasikan dalam membangun ekosistem teknologi, seperti menciptakan
ekosistem Industri 4.0 saat ini.
Habibie yang lahir di Parepare, Sulawesi Selatan, pada 25 Juni 1936 itu wafat
akibat masalah pada jantungnya.
Sebanyak 44 dokter yang dipimpin oleh tim dokter kepresidenan sudah bekerja
merawat Habibie sejak presiden ketiga RI tersebut dirawat di RSPAD Gatot
Soebroto pada 1 September 2019. (ki)