Jumat, 13 September 2019
Jakarta,
MINDCOMMONLINE.COM-Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mendorong
perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Korea atau IK
Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA) dapat segera selesai.
Hal tersebut disampaikan Mendag dalam pertemuan bilateral dengan Menteri
Perdagangan, Industri, dan Energi Korea Yoo Myung-Hee di Bangkok, Thailand.
“Kami mengusulkan pengumuman tersebut dapat dilakukan di sela Trade Expo
Indonesia (TEI) pada 16-20 Oktober 2019. Selanjutnya, penandatanganan IK-CEPA
diusulkan dilaksanakan dalam agenda ASEAN-Republic of Korea (ROK) Commemorative
Summit pada 25-27 November 2019,” kata Mendag, Kamis (12/9).
Mendag menambahkan, IK-CEPA diharapkan juga berfungsi sebagai payung perjanjian
rencana investasi dua perusahaan besar asal Korea, yaitu Lotte Group, yang
bergerak di bidang kimia; dan Hyundai untuk bidang otomotif.
“Kedua perusahaan tersebut tidak perlu khawatir, karena Pemerintah
Indonesia memberikan perhatian besar terhadap keberlanjutan rencana
investasinya,” ujarnya.
Dalam pertemuan ini, Mendag juga mengapresiasi langkah Korea yang telah
membantu kemajuan perundingan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional
Comprehensive Economic Partnership/RCEP).
Perdagangan Indonesia-Korea pada 2018 mencapai US$ 18,62 miliar, dengan ekspor
Indonesia ke Korea sebesar US$ 9,54 miliar dan impor sebesar US$
9,08 miliar. Dengan demikian, Indonesia surplus sebesar US$ 443,6 juta.
Produk ekspor utama Indonesia ke Korea pada 2018 adalah batubara, gas alam
cair, bijih tembaga, batubara, dan minyak mentah.
Sedangkan, produk impor utama Indonesia dari Korea pada 2018 adalah bahan bakar
dengan angka oktan (RON) 90, bahan bakar diesel otomotif, sirkuit elektronik
terpadu, sekop mesin, dan bahan murni RON lainnya. (ki)