Jumat, 27 September 2019
Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM – Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita bertemu Wali Kota Fuqing, di Fuzhou, Fujian (24/9). Pada pertemuan ini Mendag menyampaikan akan meningkatkan ekspor dan investasi dengan Tiongkok, salah satunya kerja sama dengan kota Fuqing.
“Kita sepakat untuk meningkatkan perdagangan dan investasi antara kedua negara dan menindaklanjuti kesepakatan Two Countries, Twin Park,” ujar Mendag Enggar.
Menurut Mendag, Pemerintah Fujian membuka diri untuk menerima berbagai produk dari Indonesia dan melakukan pengolahan sebelum masuk ke pasar Tiongkok. “Fujian merupakan salah satu hub dari berbagai komoditas ekspor Indonesia dan sebagai hub dari kerja sama Tiongkok dengan pemerintah Indonesia,” ujar Mendag.
Sebelumnya, dalam pertemuan dengan Executive Deputy Director of the Administrative Committee of Guangxi Pingxiang Integrated Free Trade Zone Wang Fanghong disebutkan bahwa Fujian dapat menjadi pintu masuk bagi produk sarang burung walet setengah jadi, produk buahbuah dan produk lainnya ke Tiongkok. Hal tersebut dikarenakan Fujian memiliki kekhususan sebagai zona perdagangan bebas.
Lebih lanjut, Mendag mengungkapkan bahwa kedua negara sepakat untuk mengupayakan dan menghilangkan berbagai hambatan dalam perdagangan dan investasi. “Kedua belah pihak akan mengupayakan untuk menghilangkan berbagai hambatan dalam perdagangan dan investasi, serta mempercepat seluruh proses yang ada. Selain itu, apabila disepakati, maka kita juga akan menyederhanakan proses pendaftaran perusahaan,” tandas Mendag.
Menurut Mendag, beberapa komoditas yang potensial antara lain buah-buahan tropis, produkproduk perikanan, sarang burung walet, kopi, rumput laut, minyak kelap sawit, daging, serta berbagai produk olahan yang juga bisa menjadi bahan baku industri di Fujian.
Selanjutnya, Mendag menegaskan bahwa kedua negara perlu melaksanakan bisnis forum untuk mempererat hubungan. “Agar semua bisa lebih mengenal satu sam lain, maka secara periodik dan intensif akan dilaksanakan bisnis forum dan kunjungan antar perusahaan yang dilakukan baik di Indonesia maupun Fujian,” kata Mendag. (rud)