Selasa, 1 Oktober 2019
Jakarta,
MINDCOMMONLINE.COM-Direktur Perencanaan Makro dan Analisis Statistik,
Kementerian PPN/Bappenas Eka Chandra Buana menilai pertumbuhan sektor pertanian
mengalami kenaikan terbilang tinggi di banding lainnya, yaitu 3,7%. Sektor ini secara
positif berkontribusi terhadap pembangunan Indonesia.
“Indonesia masih tergantung terhadap komoditas sehingga pertanian menjadi
faktor penting dalam perekonomian Indonesia. Pertanian mengalami kenaikan 3,7% dalam
pertumbuhan ekonomi. Pertanian dibutuhkan untuk dapat mempertahankan momentum
pertumbuhan ekonomi Indonesia,” kata Eka di Jakarta, Selasa (1/10).
Berbagai terobosan kebijakan dalam pengelolaan anggaran belanja yang dilakukan
Kementerian Pertanian dinilai sangat signifikan dalam meningkatkan pertumbuhan
ekonomi daerah.
Hal ini diperoleh dari hasil kajian Direktorat Keuangan Negara dan Analitis
Moneter, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) yang merilis kajian
terkait “dampak belanja barang Produktif Kementerian/Lembaga terhadap
pertumbuhan daerah”.
Dalam risalah kajian itu diuraikan secara tegas bahwa belanja
Kementerian/Lembaga (K/L) memiliki peran yang sangat strategis dalam memacu dan
mendukung pertumbuhan ekonomi.
Terobosan kebijakan pengelolaan anggaran belanja yang dilakukan oleh
Kementerian Pertanian terbukti produktif, karena mampu berkontribusi sebesar
0,33% pada produk domestik regional
bruto (PDRB) dalam setiap 1 persen pembelanjaan alat pertanian.
Sedangkan untuk sektor perikanan sebagai pembanding, setiap pembelanjaan alat
perikanan 1 persen hanya berkontribusi pada 0,13% pada PDRB. Rasio efektifitas
belanja sektor pertanian dibandingkan dengan sektor perikanan mencapai 254%.
Sementara itu, Kunto Adi Wibowo, selaku Direktur Lembaga Survei KedaiKOPI
mengatakan bahwa, efektifitas belanja negara di sektor pertanian terepresentasi
dari persepsi positif para petani terhadap kondisi ekonomi saat ini dan
program-program pemerintah.
Direktur Neraca Produksi Badan Pusat Statistik, Setianto dalam diskusi publik
yang sama melengkapi dengan penjelasan bahwa rumah tangga usaha pertanian
Indonesia naik 5,92% di 2018 dibandingkan dengan angka 2013.
Nilai tukar petani meningkat 0,58% pada Agustus 2019. Setianto menjelaskan
pertanian secara keseluruhan, mengalami pertumbuhan secara positif. Pertanian
menyumbang 0,7% dari pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,05% di triwulan kedua
tahun 2019. (ki)