Direct Selling Beda dengan Money Game

Oleh sukri

Selasa, 1 Oktober 2019

Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM-Kalangan pelaku industri menyatakan, penjualan produk melalui sistem “direct selling” tidak sama dengan perusahaan “money game” yang mengandalkan investasi uang semata dari masyarakat.

Komisaris dan Operasional Manager QNET Indonesia, Ganang Rindarko, Senin (30/9), menyatakan, perusahaan direct selling memiliki produk berkualitas yang dijual, sedangkan pada perusahaan money game, orang hanya menaruh uang dan berharap mendapatkan perkembangan dari downline atas uang yang telah diinvestasikannya.

Oleh karena itu, melalui keterangan resmi dia menegaskan perusahaannya bukan perusahaan money game seperti yang diberitakan pada beberapa media massa dan media sosial.

“QNET tergabung dalam Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) yang mengontrol ketat setiap aktivitas bisnis para anggotanya,” ujarnya.

Model bisnis akar rumput dengan sistem direct selling, lanjutnya, memungkinkan masyarakat biasa dari berbagai kalangan untuk memulai bisnis mereka sendiri dengan biaya kecil.

Dengan kerja keras dan dedikasi, distributor, yang dikenal sebagai Perwakilan Independen (IR), memiliki peluang untuk menjadi mandiri secara ekonomi, meningkatkan kehidupan keluarga mereka dan masyarakat, juga membantu orang lain meraih mimpi.

“Di perusahaan, kami digerakkan oleh dua filosofi penting, RYTHM dan In-Service. Pendiri QNET sangat terinspirasi oleh hidup dan karya Mahatma Gandhi, seorang pemimpin, humanis dan aktivis yang luar biasa. Ajaran Gandhi meletakkan fondasi bagi RYTHM (Raise Yourself To Help Mankind),” katanya.

“Kami mendorong konsep In-Service sebagai suatu karakteristik kepemimpinan yang penting. Pendiri kami telah menanamkan budaya pelayanan yang kuat, baik pada karyawan maupun jaringan. Kami percaya bahwa pelayanan dengan kerendahan hati merupakan ciri sejati seorang pemimpin,” paparnya.

Pihaknya tidak pernah menganjurkan atau memerintahkan anggotanya untuk melakukan penipuan dengan modus lapangan kerja karena perusahaan menawarkan bisnis dan pemasaran penjualan langsung.

Jadi yang didapatkan oleh anggota bukanlah gaji, tetapi komisi atas kerja keras dalam menjalankan bisnis. “Saya juga mengimbau para anggota agar tidak perlu risau dengan pemberitaan ini. Bisnis perusahaan masih terus berjalan, kegiatan operasional QNET berjalan normal,” ujarnya. (sr)

Silakan baca juga

Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, BNPB Tambah Dukungan Dana Siap Pakai

Jalan Tol Binjai – Langsa Seksi Kuala Bingai – Tanjung Pura Segera Beroperasi

Kementerian PUPR Jajaki Kerja Sama dengan Finlandia dalam Pengembangan Smart City di IKN

Leave a Comment