Rabu, 23 Oktober 2019
Jakarta,
MINDCOMMONLINE.COM-Menteri Perhubungan (Menhub) Kabinet Indonesia Maju Budi
Karya Sumadi mengingatkan jajaran di kementeriannya untuk fokus membangun
infrastruktur transportasi sehingga bisa mendorong dan meningkatkan
perekonomian nasional.
“Jika dalam periode sebelumnya masih kurang fokus maka dalam lima tahun ke
depan lebih fokus dalam membangun dan merawat infrastruktur,” kata Budi
Karya yang kembali ditunjuk menjadi Menhub untuk periode 2019-2024 saat acara
penyambutan dan pengarahan di depan pejabat Kementerian Perhubungan di Jakarta,
Rabu.
Dalam wawancara dengan Presiden Jokowi, Budi Karya secara khusus diminta untuk
membangun infrastruktur transportasi yang bisa mendorong pariwisata dan
perekonomian yang ada di seluruh daerah Indonesia.
“Pesan Presiden sudah jelas bahwa infrastruktur darat, laut dan udara
menjadi prioritas untuk tugas saya,” kata Budi Karya..
Dalam kurun waktu 5 tahun ini, dilakukan pembangunan infrastruktur transportasi
dengan pendekatan Indonesia Sentris untuk membuka keterisolasian, yaitu dengan
memberikan dukungan aksesibilitas terhadap Daerah 3TP (Terluar, Terdepan,
Tertinggal dan Perbatasan).
Di antaranya melalui penyediaan prasarana yaitu 18 rute tol laut dengan tujuan
menekan disparitas harga di Indonesia Timur, 891 trayek angkutan perintis, dan
pembangunan serta pengembangan 131 bandara di daerah rawan bencana, perbatasan
dan terisolasi.
Filosofi Indonesia sentris itu menjadi perhatian, baik berupa pembangunan
maupun kegiatan kegiatan yang dilaksanakan dengan memperhatikan daerah-daerah
terluar terdepan, tertinggal dan di perbatasan.
Bila dilihat apa yang sudah dilakukan, tol laut begitu intensif. Dalam lima
tahun ini sudah ada 18 rute tol laut. Jadi disparitas harga bisa ditekan dan
memastikan pasokan sembilan bahan pokok itu bisa didapatkan masyarakat di
bagian Indonesia timur. Lalu ada juga 891 angkutan perintis ada jalan, kereta
api, laut dan udara.
Budi Karya juga telah melaksanakan program Jembatan Udara untuk meningkatkan
konektivitas logistik dengan menyediakan 39 rute yang dilayani sampai ke
daerah-daerah pedalaman, terpencil dan pulau terluar untuk pemerataan serta
kesenjangan ekonomi dan pembangunan antar wilayah di Indonesia bagian Timur.
(sr)