Rabu, 23 Oktober 2019
Jakarta,
MINDCOMMONLINE.COM-Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyambut baik
formasi kabinet Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin periode
2019-2024 yang resmi diumumkan di Istana Negara, Rabu (23/10).
Kadin menilai pilihan formasi tersebut adalah pilihan terbaik yang harus
dihormati dan didukung semua pihak demi kemajuan bangsa dan negara.
“Kami mengapresiasi capaian pemerintahan selama ini dan menyambut baik
dengan susunan kabinet yang telah dipilih Presiden,” kata Ketua Umum Kadin
Indonesia, Rosan P. Roeslani di Jakarta, Rabu (23/10).
Sebagai mitra pemerintah, Kadin akan memperkuat sinergi dengan pemerintah
terutama dalam pelaksanaan program-program yang akan dijalankan oleh kabinet
yang baru dan mendukung mewujudkan cita-cita menjadikan Indonesia negara maju
dengan pendapatan Rp 320 juta per kapita di tahun 2045.
“Kami segenap jajaran Kadin Indonesia mengucapkan selamat kepada kabinet
yang baru, semoga kabinet ini bisa membawa angin segar bagi dunia usaha dan
perekonomian nasional,” kata Rosan.
Pihaknya berharap formasi kabinet yang baru dapat menjawab berbagai tantangan
yang masih mewarnai perekonomian Indonesia, seperti defisit neraca berjalan,
defisit neraca perdagangan, defisit anggaran belanja.
Selanjutnya, masalah perizinan usaha, masalah kemiskinan, kualitas sumber daya
manusia, fundamental struktural, seperti efisiensi dan produktifitas hingga
lapangan kerja.
Terlebih lagi, tantangan luar negeri mengenai ketidakpastian ekonomi global
yang membuat ekspor Indonesia turun dan masih menekan perekonomian global.
Para pelaku usaha global masih menunggu perkembangan perang dagang China dan
Amerika Serikat terkait kesepakatan damai dagang fase satu pada November nanti.
Mengenai hal ini, Indonesia juga masih belum bisa mengambil peluang terkait perang
dagang dua negara, dan itu menjadi pekerjaan rumah pemerintah kita kedepannya.
Daya saing juga harus ditingkatkan terlebih Presiden Jokowi menargetkan untuk
menaikan ranking kemudahan berusaha atau Ease of Doing Business (EODB)
Indonesia di tahun 2020 masuk peringkat ke-40.
“Kami juga mendukung periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk
melakukan pemangkasan birokrasi yang panjang dan deregulasi aturan. Sebab
selama ini persoalan regulasi yang rumit dan birokrasi yang panjang telah menjadi
beban dunia usaha,” kata Rosan. (ki)