Kamis, 31 Oktober 2019
Jakarta,
MINDCOMMONLINE.COM-Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta Kementerian Pertanian
untuk merealisasikan program peremajaan sawit (replanting) sebagai upaya
meningkatkan produktivitas dan daya saing sawit Indonesia.
“Kami meminta Kementerian Pertanian merealisasikan program peremajaan
kelapa sawit rakyat yang dananya dikelola BPDPKS (Badan Pengelola Dana
Perkebunan Kelapa Sawit,” ujar Wapres dalam sambutan pembukaan Konferesi
Internasional Minyak Sawit ke 15 atau 15th International Palm Oil Conference
(IPOC) and 2020 Price Outlook di Nusa Dua, Bali, Rabu (30/10).
Menurut dia, tahun ini pemerintah menargetkan program peremajaan sawit rakyat
seluas 185 ribu hektar dan itu harus bisa direalisasikan.
Ma’ruf menyatakan, industri sawit nasional perlu kehadiran pemerintah,
khususnya menghadapi tantangan global yang semakin sarat ketidakpastian,
apalagi industri ini berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional.
“Tahun lalu, devisa dari ekspor sawit mencapai Rp 270 triliun. Sawit ini
anugerah Allah untuk Indonesia. Melalui sawit, muncul sentra ekonomi di daerah
dan pinggiran,” katanya.
“Industri sawit telah mendorong pertumbuhan banyak daerah terpencil di
Sumatera Utara, Kalimantan Timur dan Sulawesi Barat,” .
Pada kesempatan itu Wapres juga menyatakan, pemerintah akan memberikan
penghargaan kepada Koperasi Unit Desa (KUD) yang berhasil meningkatkan
produksi.
“Pemerintah daerah diharapkan bisa mendorong petani swadaya bermitra
dengan perusahaan, sehingga terjadi peningkatan produksi,” katanya.
Sebelumnya Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Joko
Supriyono menyatakan, pemerintah perlu menjadikan peremajaan sawit rakyat
sebagai prioritas kebijakan nasional yang berkelanjutan.
Selain itu memperluas penyerapan pasar luar negeri, terutama negara-negara
berkembang, apalagi saat ini 70 persen produksi minyak sawit nasional ditujukan
untuk pasar ekspor.
Kemudian, lanjutnya, penguatan pasar domestik dengan menciptakan pasar melalui
energi baru dan terbarukan (EBT) dengan penggunaan biofuel yang mana tahun ini
B20 dan tahun depan B30. (ki)