Selasa, 26 November 2019
Jakarta,
MINDCOMMONLINE.COM-Menteri BUMN Erick Thohir, melalui Staf Khusus Kementerian
BUMN Arya Sinulingga, mendorong agar pengurus baru Pertamina baik direksi
maupun komisaris mengurangi impor minyak.
“Tugas jelas sebagaimana dimintakan oleh bapak Erick Thohir, bagaimana
supaya Pertamina bisa mengurangi impor minyaknya,” ujar Arya di Jakarta,
Senin. (25/11)
Arya menjelaskan bahwa upaya pengurangan impor minyak oleh Pertamina tersebut
kemungkinan dapat melalui dengan cara pembuatan kilang baru, pengembangan
energi terbarukan atau melanjutkan pengembangan biodiesel B30, dan sebagainya.
“Intinya mengurangi impor bahan bakar minyak atau BBM,” katanya.
Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan bahwa penunjukkan Ahok
sebagai Komisaris Utama Pertamina dan Wakil Menteri I BUMN Budi Gunadi Sadikin
sebagai Wakil Komisaris Utama dalam rangka untuk mengurangi ketergantungan
terhadap impor migas.
Erick menilai bahwa dengan menjadikan Ahok sebagai komut PT Pertamina, Ahok
dapat mendorong perusahaan itu mencapai target.
Sedangkan pengamat BUMN Toto Pranoto menilai bahwa tantangan pertama yang saat
ini harus dihadapi dan dituntaskan adalah kemampuan meningkatkan produksi
minyak (lifting) yang sudah tidak mencapai target nasional dalam beberapa tahun
terakhir.
Solusi untuk mengatasi hal ini adalah dengan meningkatkan usaha eksplorasi dan
tahap eksploitasi , baik onshore maupun offshore.
Tantangan berikutnya yang harus dituntaskan oleh Ahok, menurut dia, adalah
kebutuhan Pertamina akan teknologi dan juga investasi besar dengan risiko
tinggi. Agar kebutuhan dan investasi besar tersebut berjalan lancar, maka
dibutuhkan pengawasan dari dewan komisaris.
Di sisi lain Pertamina juga harus mengamankan pasokan BBM dalam negeri,
sebagian dilakukan dengan melakukan impor BBM .Perlu pengawasan kuat dari pihak
dewan komisaris yang dipimpin oleh Komisaris Utama bahwa proses ini dilakukan
sesuai SOP dan mengeliminasi kemungkinan terjadinya kebocoran.
Tantangan lainnya adalah Komisaris Utama bersama dewan komisaris memperjuangkan
agar rencana pembangunan kilang pengolahan baru (oil refinery) bisa dibangun
sepenuhnya dengan dukungan pemerintah yang kuat. (sr)