Selasa, 10 Desember 2019
Jakarta,
MINDCOMMONLINE.COM-Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara
memprediksikan perekonomian Indonesia masih akan berat pada 2020 mendatang, karena
belum bisa lepas dari gejolak global yang terus berlangsung.
Wamenkeu Suahasil Nazara mengatakan meskipun tahun depan akan ada pemilihan
umum (Pemilu) di Amerika Serikat, namun diperkirakan tidak akan mengurangi
tensi dari ketidakpastian global yang telah berlangsung sejak beberapa tahun
terakhir.
“Tahun depan akan ada Pemilu di AS, pemilihan presiden. Kami rasa siapapun yang
menang itu akan tetap membuat Amerika dan China tetap dalam tensi perdagangan,”
kata Wamenkeu di Jakarta, Senin (9/12).
Hal tersebut, kata dia, terjadi karena gejolak yang ada lebih dari sekadar
urusan ekonomi, namun terkait pula geopolitik antara kedua negara tersebut
yaitu Amerika Serikat memang tidak menginginkan China maju lebih cepat.
“Tensi perdagangan itu lebih dari sekedar urusan ekonomi, bacaan ini adalah
mengenai geopolitik, di mana AS tidak ingin China maju terlalu cepat karena itu
global tension masih akan tetap ada,” ujar Suahasil Nazara.
Ia pun berharap perekonomian Jepang yang sedang cukup kuat dengan Produk Domestik
Bruto (PDB) tumbuh 1,8% secara tahunan
pada kuartal III-2019 dari kuartal sebelumnya, bisa terus stabil sehingga
sektor ekspor Indonesia turut meningkat.
“Kita berharap Jepang akan recovery (pulih) tapi tentu ada risikonya.
Kalau China masih tetap dalam situasi challenging, Eropa belum akan recovery,
Inggris masih akan tetap dalam posisi memastikan bagaimana dia melewati Brexit
secara kredibel,” kata Suahasil Nazara.
Suahasil melanjutkan gejolak di berbagai negara tersebut menyeret Indonesia ke
dalam kondisi ekonomi yang tidak menentu sehingga pemerintah akan terus
melakukan reformasi, termasuk pembentukan Omnibus Law terkait Cipta Lapangan
Kerja dan Perpajakan.
“Omnibus Law untuk handle beberapa UU yang dianggap menghambat
investasi. Di dalamnya akan address terkait DNI (Daftar Negatif
Investasi), reformasi tenaga kerja, EoDB, special economic zone, dan land
akuisisi,” kata Wamenkeu Suahasil Nazara. (sr)