Rabu, 18 Desember 2019
Jakarta,
MINDCOMMONLINE.COM-Chief Corporate Affairs Gojek Nila Marita menyatakan bahwa
perusahaan aplikasi transportasi melalui jasa ojek dalam jaringan (daring) atau
online tersebut berkontribusi sebesar Rp 55 triliun bagi perekonomian
Indonesia pada 2018.
“Berdasarkan data dari survei Universitas Indonesia (UI), Gojek
berkontribusi kira-kira sekitar Rp 55 triliun kepada perekonomian Indonesia di
tahun 2018,” kata Nila saat berbicara pada acara Konvensi Nasional Humas
(KNH) 2019 di Yogyakarta, Selasa (17/12).
Menurut dia, kontribusi tersebut dihitung dari delta atau selisih pendapatan
yang didapatkan oleh mitra-mitra perusahaan yaitu pengemudi, atau sebelum
mereka para sopir ojek online tersebut gabung dengan Gojek dibandingkan
dengan sesudah mereka bergabung.
“Jadi deltanya kira-kira sebesar Rp 55 triliun, sehingga kami berharap
bisa terus menumbuhkan kontribusi kepada ekonomi Indonesia,” katanya.
Ia mengatakan Gojek telah mampu menghadirkan solusi bagi konsumen dalam
kehidupan sehari-hari dengan penerapan teknologi atau layanan aplikasi yang
sudah memiliki ratusan mitra dan merchant.
Selain itu, kata dia, kualitas hidup para pengemudi yang meningkat mitra Gojek
juga meningkat. Bahkan, lanjut dia, 95 mitra Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(UMKM) mengaku volume penjualan
Dia juga
mengatakan saat ini Gojek sudah ada di 207 kota di Asia Tenggara dengan
aplikasi yang sudah diunduh lebih dari 155 kali, kemudian memiliki 500 ribu mercant
dengan terbanyak di Indonesia, dan memiliki kurang lebih dua juta pengemudi
yang teregistrasi di Asia Tenggara.
“Gojek itu bukan hanya perusahaan atau aplikasi untuk transportasi, karena
kalau dibuka aplikasi saat ini sudah lebih dari 20 layanan, Gojek itu buat kami
sebuah platform yang terdiri layanan memindahkan barang, memindahkan orang dan
uang, sehingga ini bisa membantu konsumen dalam memecah masalah
sehari-hari,” katanya. (ki)