Senin, 23 Desember 2019
Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM – Sebagai wujud nyata komitmen menjaga kestabilan harga dan pasokan barang kebutuhan pokok (bapok), Menteri Perdagangan Agus Suparmanto terjun langsung memantau kondisi pasar rakyat di Bandung, Jawa Barat, setelah sebelumnya meninjau pasar rakyat di Jawa Tengah pada 6 Desember 2019.
Jumat (20/12), Mendag Agus didampingi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi, meninjau Pasar Kosambi di Bandung, Jawa Barat. Pada kunjungan tersebut, Mendag Agus juga didampingi Sekretaris Jenderal Kemendag Oke Nurwan sekaligus sebagai Koordinator Wilayah Penetrasi Pasar Daerah Jawa Barat, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Suhanto, Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Veri Anggrijono, beserta jajaran Eselon II Kemendag terkait. “Pantauan di Bandung hari ini, harga dan pasokan bapok cukup terkendali. Ada beberapa komoditas yang sedikit mengalami kenaikan harga seperti telur ayam dan bawang. Namun kenaikan tersebut masih dalam batas wajar dan dapat ditoleransi. Kami akan terus berkoordinasi dengan distributor untuk menambah pasokan,” ungkap Mendag Agus.
Sesuai pantauan di Pasar Kosambi, Mendag Agus mengungkapkan, harga beras medium dijual Rp9.000 /kg, beras premium Rp12.000/kg, daging ayam Rp34.000/kg, telur ayam Rp26.000/kg, daging sapi Rp120.000/kg, cabe merah keriting Rp45.000/kg, cabe merah besar Rp45.000/kg, cabe rawit merah Rp50.000/kg, bawang merah Rp40.000/kg, bawang putih Rp30.000-Rp35.000/kg, gula pasir Rp13.000/kg, dan minyak goreng curah Rp10.800/kg.
Mendag Agus optimistis kondisi harga dan pasokan bapok di Bandung dan daerah Jawa Barat dapat terkendali dengan baik sehingga tidak meresahkan masyarakat. “Kemendag akan terus memantau kondisi pergerakan harga dan pasokan dalam beberapa hari ke depan. Tambahan pasokan akan cepat disalurkan sehingga harga dapay diturunkan segera hingga usai tahun baru dan seterusnya,” tegas Mendag Agus.
Mendag mengimbau pemerintah daerah untuk terus memantau dan bersinergi serta melaporkan perkembangan harga harian bapok, sehingga Kemendag dapat segera mengambil langkah-langkah koordinatif jika terjadi kenaikan harga di luar kewajaran. Selain itu, harus dilaporkan pula keamanan dan kelancaran distribusi bapok, seperti kerusakan jalan, gelombang besar, dan hambatan lainnya. Jumlah stok bapok milik pedagang di pasar, khususnya beras, juga harus dipantau dan dilaporkan guna mengetahui perkiraan kebutuhan stok harian bapok di pasar. Tim Penetrasi Pasar Kemendag juga telah turun ke 82 kabupaten/kota pantauan untuk mengawal pasokan bapok selama kurun waktu 16—20 Desember 2019. Pada kegiatan itu, Tim Penetrasi Pasar berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan dan Satgas Pangan Daerah.
“Dengan pemantauan pasar yang rutin dilakukan Kemendag ini, harga bapok dapat terjaga atau stabil terus berlanjut. Kami ingin masyarakat dapat merayakan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 dengan damai, tenang dan suka cita tanpa mengkhawatirkan adanya gejolak harga bapok di pasar. Hal ini menunjukkan pemerintah hadir di tengah-tengah masyarakat,” pungkas Mendag. (ray)