Senin, 23 Desember 2019
Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM – Dalam mengatasi banjir yang kerap terjadi di Kota Makassar dan sekitarnya akibat luapan Sungai Tallo bagian hilir, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun Kolam Regulasi Nipa-Nipa berada di wilayah Kabupaten Gowa, Maros dan Kota Makassar Sulawesi Selatan (Sulsel).
“Makassar hanya satu meter dari permukaan laut, oleh sebab itu perlu kolam regulasi. Bangunan ini akan menyimpan air untuk sementara waktu selama terjadi puncak banjir melalui pelimpah (spillway) dan mengalirkannya kembali ke hilir Sungai Tallo melalui pintu pengatur dan/atau pompa air,” tutur Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jenebarang, Supardji, saat mendampingi rombongan Komisi V DPR RI dalam kunjungan kerja reses masa sidang I Tahun 2019-2020 ke Provinsi Sulsel beberapa waktu lalu.
Supardji menambahkan, bahwa saat ini progres fisik hampir rampung 100 persen, hanya tinggal masalah normalisasi dan pasangan batunya. Luas tampungan kolam tersebut adalah 84 ha dengan kapasitas 3,58 juta m3, sedangkan genangan banjir di kota Makassar dan sekitarnya seluas 3000 hektar, dengan adanya kolam regulasi Nipa-Nipa diharapkan dapat mengurangi resiko banjir sebesar 30 persen.
“Setelah proses selama 5 tahun, akhirnya bisa difungsikan Januari ini, Makassar biasa banjir Januari-Maret, diharapkan banjir yang terjadi setiap tahun bisa dikurangi. Kolam-kolam seperti ni diharapkan oleh masyarakat agar dapat berkurang banjirnya,” tutur Anggota Komisi V DPR RI Muhammad Aras yang memimpin kunker tersebut.
Hamka mengungkapkan bahwa selain untuk mencegah banjir, kolam tersebut dapat dimanfaatkan untuk pariwisata dan air baku, oleh sebab itu, dirinya berharap agar masyarakat Kabupaten Gowa dan Kota Makassar turut memelihara infrastruktur tersebut.
Dilaporkan laman Kementerian PUPR, kolam Regulasi Nipa-Nipa dibangun 2016-2019 dengan anggaran Rp 320 miliar yang meliputi Kolam Regulasi, jembatan shypon, rumah jaga operasi dan pemeliharaan, stasiun pompa, gedung operasi, spillway, tanggul keliling sluiceway, dan normalisasi Sungai Tallo.
Selain Suparji, turut mendampingi dalam kunker tersebut adalah Kepala Pusat Air Tanah dan Baku Iriandi Azwartika, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XIII Miftachul Munir dan Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi Selatan Ahmad Asiri. (udy)
Tag: