Kamis, 2 Januari 2020
Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan, inflasi sepanjang 2019 hanya sebesar 2,72 persen, lebih rendah dari target yang dipatok oleh pemerintah dan Bank Indonesia sebesar 3,5 persen plus minus satu persen.
Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, inflasi tersebut bahkan tercatat paling rendah selama 10 tahun terakhir. Sebab, pada 1999, dikatakannya inflasi saat itu hanya sebesar 2,13 persen sedangkan pada 2009 sebesar 2,78 persen.
“Kalau kembali ke tahun-tahun berikutnya yang mendekati inflasi ini pada 2009 sebesar 2,78 persen. Tahun 1999 itu sebesar 2,13 persen. Jadi ini selama 10 tahun terakhir yang pertama di bawah 3 persen,” kata Suhariyanto, di Jakarta, hari ini.
Dia menjelaskan, rendahnya capaian inflasi tersebut disebabkan mampunya pemerintah dalam menjaga stabilitas komponen inflasi, khususnya inflasi harga-harga yang diatur oleh pemerintah atau administered prices.
Dia mencontohkan, pada 2019, harga-harga yang diatur pemerintah mengalami inflasi 0,51 persen, sedangkan pada 2018 sebesar 3,36 persen. Sementara itu, untuk inflasi inti pada 2019 sebesar 3,02 persen, sedangkan 2018 sebesar 3,07 persen.
Adapun untuk harga-harga bergejolak atau volatile price, dikatakannya memang masih lebih tinggi pada 2019, karena tercatat inflasi sebesar 4,3 persen. Sementara itu, pada 2018, harga-harga bergejolak hanya sebesar 3,39 persen.
“2019 memang harga-harga terkendali, administered price tidak menyumbang banyak, karena tidak ada kebijakan yang berpengaruh banyak dibanding kebijakan 2018,” kata Suhariyanto menjelaskan. (au)