Senin, 6 Januari 2020
Jakarta,
MINDCOMMONLINE.COM-Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)
mengandalkan tiga program utama sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan backlog
atau kekurangan perumahan bagi beragam kalangan di berbagai daerah.
“Ada tiga program perumahan yang akan kami laksanakan dan terintegrasi
yang akan dilaksanakan pada 2020. Hal ini karena kebutuhan rumah masyarakat
yang terus meningkat setiap tahunnya,” kata Direktur Jenderal Penyediaan
Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid, Minggu (5/1).
Beberapa program andalan tersebut, imbuh Khalawi, pertama adalah Program
Pembangunan Perumahan Berbasis Komunitas.
Dalam pelaksanaannya, ujar dia, program tersebut akan terintegrasi dengan
program Bantuan Stimulan perumahan Swadaya (BSPS) atau bedah rumah dan bantuan
pembiayaan perumahan Kredit Pemilikan Rumah dengan skema Fasilitas Likuiditas
Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP).
Program andalan yang kedua adalah pembangunan perumahan skala besar yang
terintegrasi dengan Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) dengan melibatkan
pengembang besar.
Ia mengemukakan bahwa dalam hal ini para pengembang diharapkan dapat terlibat
aktif dengan melaksanakan pembangunan dengan Pola Hunian Berimbang.
“Program yang ketiga adalah proses finalisasi skema penyediaan perumahan
untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) atau TNI/Polri, serta skema perumahan untuk
generasi milenial. Kami juga sedang melakukan pembahasan tentang pokok-pokok
perubahan dalam Revisi Peraturan Menteri PUPR tentang Hunian Berimbang,”
ucap Khalawi.
Sebagai informasi, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Penyediaan
Perumahan menyatakan capaian pembangunan rumah untuk masyarakat hingga tanggal
31 Desember 2019 lalu angkanya mencapai 1.257.852 unit.
Berdasarkan data yang dimiliki Kementerian PUPR, dari angka capaian tersebut
tercatat pembangunan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)
jumlahnya sekitar 938.405 unit dan rumah untuk non MBR sekitar 312.691 unit
rumah.
“Total capaian pembangunan rumah selama lima tahun mulai 2015 hingga 2019
berjumlah 4.800.170 unit rumah. Kami berharap tahun ini pembangunan rumah untuk
masyarakat minimal bisa sama seperti tahun ini mengingat kebutuhan rumah
masyarakat yang terus meningkat setiap tahunnya,” harapnya. (ki)