Selasa, 7 Januari 2020
Jakarta,
MINDCOMMONLINE.COM-Waspadai meningkatnya risiko tekanan inflasi pada Januari
dan keseluruhan tahun 2020, terutama bersumber dari gejolak harga bahan makanan,
kata .
“Pertama, tingginya intensitas hujan yang diperkirakan masih akan
berlangsung sampai dengan akhir triwulan I 2020 diprediksi akan mempengaruhi
pasokan hortikultura karena meningkatkan risiko gagal panen, serta sifat
komoditas yang rentan terhadap cuaca dan juga gangguan distribusi,” kata
Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Lampung Budiharto Setyawan, Selasa (7/1).
Selain itu, lanjutnya, kemarau panjang pada akhir tahun 2019 juga menyebabkan
sebagian petani menunda masa tanam sehingga risiko keterlambatan pasokan bahan
pangan juga harus diwaspadai.
Menurut dia, terjadinya bencana banjir di sejumlah wilayah Pulau Jawa pada awal
Januari 2020 berpotensi menghambat distribusi dan mengurangi pasokan kebutuhan
pangan yang berasal dari Jawa, seperti bawang merah dan bawang putih sehingga
berpotensi menekan inflasi pangan.
Kedua, risiko kenaikan inflasi dari komoditas beras sampai dengan musim panen
raya di triwulan I 2020, mengingat telah terjadi kenaikan harga di tingkat
petani sebesar 2,36% pada akhir tahun
2019.
“Meski demikian pasokan cadangan Bulog terpantau masih cukup aman sampai
dengan 10 bulan persediaan dengan memperhitungkan pasokan Rastra (beras
sejahtera),” ujarnya.
Ketiga, risiko peningkatan harga tahunan yang lebih tinggi untuk barang-barang
konsumsi dan jasa dibandingkan tahun sebelumnya seiring dengan relatif
tingginya kenaikan biaya produksi dan distribusi.
Tekanan biaya produksi terjadi sejalan dengan kebijakan peningkatan UMP Lampung
2020 sebesar 8,51% dibandingkan tahun
sebelumnya serta peningkatan iuran BPJS per 1 Januari 2020.
Selain itu, risiko yang berasal dari potensi kenaikan tarif angkutan seiring
dengan kebijakan peningkatan tarif penyeberangan Merak-Bakauheni yang dilakukan
secara bertahap,
peningkatan tarif tol di Jawa dan telah diberlakukannya tarif tol Lampung (ruas
Terbanggi-Kayu Agung), berisiko meningkatkan biaya distribusi.
Berdasarkan data historis, penyesuaian harga tahunan komoditas inti tersebut
terjadi di triwulan pertama. (ki)