Rabu, 8 Januari 2020
Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM – Mengawali tahun 2020, Pemerintah Republik Indonesia sukses melakukan transaksi penjualan Surat Utang Negara (SUN) dalam 2 mata uang asing (dual-currency) yaitu US Dollar dan Euro, masing-masing sebesar USD1,2 miliar untuk tenor 10 tahun, USD0,8 miliar untuk tenor 30 tahun dan EUR1 miliar dengan tenor 7 tahun. SUN valuta asing ini diterbitkan melalui SEC-Registered Shelf Take-Down dan memperoleh peringkat Baa2 dari Moody’s, BBB dari Standard & Poor’s, dan BBB dari Fitch.
Sesuai dengan kewenangan yang diberikan oleh Undang-Undang No. 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara, Menteri Keuangan menetapkan hasil transaksi penjualan SUN dalam valuta asing sebagai berikut:
Seri | : | RI0230 | RI0250 | RIEUR0227 |
Tenor | : | 10 tahun | 30 tahun | 7 tahun |
Tanggal jatuh tempo | : | 14 Februari 2030 | 14 Februari 2050 | 14 Februari 2027 |
Pricing Date | : | 7 Januari 2020 | ||
Tanggal setelmen/penerbitan | : | 14 Januari 2020 | ||
Nominal yang diterbitkan | : | USD1,2 miliar | USD0,8 miliar | EUR1 miliar |
Tingkat Kupon | : | 2,850% | 3,500% | 0,900% |
Yield | : | 2,880% | 3,550% | 0,953% |
Price | : | 99,737% | 99,077% | 99,638% |
Reoffer Spread vs. Mid-Swaps (MS) | : | – | – | +103bps |
Data alokasi distribusi berdasarkan wilayah dan tipe investor akan disampaikan pada tanggal setelmen |
sumber: Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan
Sebagai penerbitan SUN valuta asing pertama di tahun 2020, transaksi penjualan SUN dual-currency ini dilaksanakan Pemerintah dengan memanfaatkan kondisi pasar keuangan yang relatif stabil dan sentimen yang kuat dari investor di awal tahun. Pemerintah juga berhasil memperoleh kupon terendah sepanjang sejarah di pasar penerbitan SUN dalam mata uang USD dan Euro di tengah penguatan suku bunga dan credit spread di Amerika Serikat setelah diumumkannya kesepakatan “Phase One” antara Amerika Serikat dan Tiongkok di bulan Desember. Selain itu, penerbitan SUN kali ini menggunakan format SEC–Registered Shelf yang kelima kalinya untuk SUN berdenominasi US Dollar (USD Bonds) dan keempat kalinya untuk SUN dalam denominasi Euro (Euro Bonds). Hal ini menunjukkan komitmen Pemerintah untuk senantiasa meningkatkan likuiditas pasar surat berharga baik bagi investor Amerika Serikat, Eropa, maupun global.
Transaksi SUN dalam mata uang US Dollar ini mencapai yield dan spread terendah sepanjang sejarah penerbitan USD Bonds, untuk SUN dengan tenor 10 tahun. Untuk SUN tenor 30 tahun pada penerbitan ini pun memiliki yield dan spread yang lebih rendah dibandingkan dengan SUN bertenor sama yang diterbitkan pada bulan Oktober 2019 lalu, yang mencapai rekor yield dan spread terendah. Sementara itu, final price untuk tranche 10 dan 30 tahun lebih rendah dibanding initial price guidance di kisaran 3,125% dan 3,750%, masing-masing 24,5bps dan 20bps lebih ketat.
Transaksi SUN dalam denominasi Euro bertenor 7 tahun kali ini juga menjadi penerbitan dengan yield dan spread terendah sepanjang sejarah penerbitan Euro Bonds. Pemerintah berhasil menekan harga sebesar 27bps dari initial price guidance di kisaran MS+130 bps, karena adanya permintaan yang kuat dari Eropa.
Penerbitan ketiga seri SUN ini akan dicatatkan pada Singapore Stock Exchange dan Frankfurt Stock Exchange. Joint Bookrunners dalam transaksi ini adalah Citigroup, Deutsche Bank, Goldman Sachs, Mandiri Securities, dan Societe Generale, sedangkan yang bertindak sebagai co-Managers adalah PT Danareksa Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. (ray)