Hadiri Pertemuan Cairns Group, Mendag Dukung Isu Pertanian Dibahas di KTM WTO ke-12

Oleh rudya

Rabu, 29 Januari 2020

Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM – Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menegaskan Indonesia mendukung isu pertanian untuk dirundingkan dalam Konferensi Tingkat Menteri Organisasi Perdagangan Dunia (KTM WTO) ke-12 di Kazakhstan, pada Juni 2020. Penegasan tersebut disampaikan Mendag Agus dalam pertemuan dengan Cairns Group (CG) 2020 di sela-sela pelaksanaan World Economic Forum (WEF) di Davos, Kamis (23/01).

Kehadiran Mendag Agus dalam pertemuan tersebut atas undangan Menteri Perdagangan, Pariwisata, dan Investasi Australia Simon John Birmingham selaku koordinator CG. “Pertemuan ini membahas agenda bantuan/subsidi (domestic support/DS) pertanian yang mendistrosi perdagangan dunia. Rencana isu tersebut akan dituangkan dalam suatu pernyataan bersama (joint statement) serta usulan proposal perundingan terkait DS,” ungkap Mendag Agus.

Selain draf proposal tersebut, CG juga telah memasukan beberapa elemen yang proporsional dan mengakomodasi kepentingan negara berkembang seperti Indonesia dan negara kurang berkembang (least development countries/LDC’s) terkait subsidi domestik pertanian. “Secara umum Indonesia juga berkepentingan menyelesaikan perundingan isu subsidi domestik selain public stock hodling for security purpose (PSH) dan special safeguard mechanism (SSM) dikarenakan merupakan outstanding issue agenda pembangunan Doha (Doha Development Agenda/DDA) yang menjadi kepentingan negara berkembang,” tegas Mendag.

Pada hari yang sama, Kamis (23/1), Mendag Agus Suparmanto juga bertemu dengan Menteri Perdagangan India Piyush Goyal di Davos, Swiss. Pertemuan kedua menteri tersebut membahas beberapa isu terkait RCEP dan peningkatan kerja sama perdagangan Indonesia dan India.

Cairns Group (CG) merupakan kelompok negara di forum organisasi perdagangan dunia (word trade organization/WTO) yang mayoritas anggota negaranya adalah eksportir produk pertanian. CG berkepentingan dan aktif menyuarakan penyelesaian isu-isu yang tertunda dan ketidakseimbangan posisi perundingan pertanian dalam agenda pembangunan Doha (DDA), terutama pada isu subsidi domestik DS.

Koordinator CG adalah Australia dengan anggota 18 negara, yakni Argentina, Brasil, Kanada, Chile, Kolombia, Kosta Rika, Guatemala, Indonesia, Malaysia, Selandia Baru, Pakistan, Paraguay, Peru, Filipina, Afrika Selatan, Thailand, Uruguay, dan Vietnam.

Adapun peran Indonesia dalam CG sebagai anggota adalah cenderung moderate mengingat komposisi negaranya yang mayoritas eksportir pertanian, namun demikian Indonesia juga merupakan negara pengimpor produk pertanian. (dya)

Silakan baca juga

Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, BNPB Tambah Dukungan Dana Siap Pakai

Jalan Tol Binjai – Langsa Seksi Kuala Bingai – Tanjung Pura Segera Beroperasi

Kementerian PUPR Jajaki Kerja Sama dengan Finlandia dalam Pengembangan Smart City di IKN

Leave a Comment