Jumat, 31 Januari 2020
Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM – Wabah virus corona yang muncul Desember lalu sudah menewaskan 212 orang di China. Bersamaan dengan itu, Badan Kesehatan Dunia ( WHO) mengumumkan status darurat dunia.
Dalam konferensi pers, Sekretaris Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus
menyatakan, kasus infeksi di luar China jadi pertimbangan status itu diumumkan.
Hingga saat ini, angka penularan virus corona sudah mencapai 98 orang di 18
negara, dengan belum ada korban meninggal yang dilaporkan.
Jumlah itu termasuk delapan kasus penularan dari manusia ke manusia yang
ditemukan di Amerika Serikat (AS), Vietnam, Jepang, dan Jerman. Sementara di
China, patogen dengan kode 2019-nCov itu sudah membunuh 212 orang, dengan kasus
infeksi sudah mencapai lebih dari 7.700 orang.
“Alasan utama status darurat dunia ini diumumkan bukan karena apa yang
terjadi di dunia. Namun, apa yang tengah berlangsung di dunia,” ujar
Tedros. Dia menerangkan bahwa virus China itu adalah “wabah tak
terduga” yang harus ditangani juga secara “tak terduga” untuk
membendungnya.
Dilansir BBC, Kamis (30/1/2020), perhatian utama WHO adalah virus tersebut bisa
menular hingga ke negara dengan sistem kesehatan lemah. “Biarkan saya
menekankannya. Pengumuman ini bukanlah bentuk ketidakpercayaan terhadap
China,” kata Tedros seraya memuji upaya Beijing menghentikan
penyebarannya.
Otoritas “Negeri Panda” dilaporkan melakukan berbagai langkah
pencegahan untuk memerangi virus corona yang pertama kali tercatat pada
Desember 2019 lalu. Di antaranya menutup Pasar Seafood Huanan di Wuhan, tempat
penjualan hewan liar yang disebut menjadi asal penyebaran virus China.
Selain itu, mereka juga membangun fasilitas medis secara cepat yang bisa
digunakan pada pekan ini, dan bisa menampung hingga 1.000 pasien. “Inilah
waktunya untuk fakta, bukan ketakutan. Inilah waktunya bagi ilmu pengetahuan,
bukan rumor. Saatnya tiba bagi solidaritas, bukan stigma,” katanya,
dikutip dari Sky News.
Status darurat dunia itu diumumkan WHO merujuk pada peristiwa kesehatan luar biasa yang mengancam negara-negara karena penularannya. Sejauh ini, badan kesehatan internasional sudah mendeklarasikan lima kasus darurat, termasuk Ebola pada 2014 dan 2019, serta virus Zika.
Sejumlah negara seperti AS, Perancis, hingga Jepang sudah mengumumkan evakuasi terhadap warganya dari Wuhan, di mana kota itu kini ditutup demi menghindari infeksi lanjutan. Demikian pula, pemerintah Indonesia juga akan segera mengevakuasi WNI yang berada di Wuhan. (au)