Selasa, 11 Februari 2020
Jakarta,
MINDCOMMONLINE.COM- Pemerintah provinsi (Pemprov) Bali bekerja sama dengan
kalangan pariwisata akan lebih menggencarkan upaya membidik kunjungan wisatawan
di luar China, menyusul penurunan pelancong dari Negeri Tirai Bambu itu akibat
wabah virus corona.
“Penurunan wisatawan memang terjadi, tetapi itu khusus ‘market’ China
saja, sekitar 25-27 persen. Sementara ‘market’ yang lain masih ‘on schedule’,
belum ada yang cancel,” kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali I Putu
Astawa, Senin (10/2).
Menurut dia, kunjungan wisatawan ke Bali memang berkurang karena adanya
penutupan penerbangan dari dan menuju ke China.
Namun, dia membantah adanya informasi yang mengibaratkan Pulau Dewata seperti
Kota Hantu karena sepi kunjungan wisatawan, sebagai dampak penyebaran wabah
virus corona di China maupun sejumlah negara lainnya.
“Jadi, selain bulan ini memang ‘low season’, penutupan penerbangan ini
juga berpengaruh signifikan untuk kunjungan wisatawan ke Bali, karena pada
bulan ini biasanya wisatawan China banyak ke Bali, bertepatan dengan hari raya
Imlek,” ucapnya.
Dari sebanyak 6,2 juta lebih wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali,
sebanyak 1,185 juta diantaranya adalah wisatawan dari China. Pengurangan hanya
terjadi untuk wisatawan dari China, namun untuk wisatawan dari negara lainnya
relatif masih aman.
Selain itu, ia pihaknya tengah membidik wisatawan selain China untuk datang ke
Bali. “Karena kasus ini kita akan gaet wisatawan Eropa, Australia atau
Amerika untuk datang ke Bali,” ujar mantan Kepala Bappeda Bali itu.
Untuk memuluskan rencana tersebut, Putu Astawa mengemukakan berbagai upaya akan
dilakukan untuk mendatangkan wisman ke Bali, seperti berkoordinasi dengan pihak
terkait untuk mengalihkan penerbangan yang semula dari China ke Bali dan
membuat paket wisata murah dengan memberi diskon seperti penerbangan, hotel,
travel agent, hingga atraksi wisata.
“Untuk itu kita perlu berkoordinasi dengan ‘stakeholder’ terkait dan
asosiasi pariwisata. Selain itu, kami juga telah bersurat ke Presiden RI untuk
mengadakan rapat-rapat internasional ke Bali, demi membangun citra pariwisata
Bali yang positif. Setelah pertemuan ini sepertinya mereka setuju, semoga ini
bisa berjalan dengan baik,” ucapnya.
Di sisi lain, ujar Astawa, dengan berbagai langkah preventif telah dilakukan
oleh pemerintah, seperti penutupan penerbangan langsung dari dan menuju ke
China serta pemasangan alat thermal scanner di Bandara Internasional I Gusti
Ngurah Rai, hingga berdasarkan fakta saat ini, tidak ada satu orang pun di Bali
yang suspect virus Corona.
Sementara Ketua Bali Hotel Association (BHA) Ricky Putra membenarkan penurunan
jumlah wisatawan mancanegara ke Bali, namun itu hanya untuk wisatawan China.
“Wisatawan dari negara lain masih ke Bali. Apalagi jika kita banding,
length of stay wisman China ke Bali sekitar 4-5 hari, sedangkan wisman Eropa,
Australia, dan Amerika bisa mencapai 2-4 minggu, jadi anggap saja 500. 000
wisman China ke Bali bisa ditutupi dengan sekitar 125 ribu – 150 ribu wisman
Eropa bisa mengimbangi,” ujarnya.
Saat ini, tambah Ricky, kalangan pariwisata juga tengah membidik wisatawan yang
akan berkunjung ke China. “Sekitar 30 juta wisman berwisata ke China
setiap tahunnya. Namun, karena kasus ini tentu saja banyak penerbangan ke sana
ditutup. Jadi kita akan kerja sama dengan airlines dan travel agent untuk
mengalihkan mereka datang ke Bali,” katanya seraya menyatakan jika Bali
tidak bermaksud bersenang-senang atas musibah yang menimpa China.
Untuk memuluskan rencana tersebut, pihaknya perlu membangun citra Bali yang
positif. “Kita bisa undang wartawan luar negeri untuk memberitakan bahwa
Bali aman dari corona, kita bisa ajak ke rumah sakit-rumah sakit untuk
membuktikan. Setelah ada pemberitaan seperti itu, kami harap wisatawan akan
nyaman untuk berkunjung ke Bali,” katanya.
Selain membidik pasar mancanegara, Ricky mengaku tengah membidik wisatawan
domestik yang selama ini berkunjung ke Negeri Tirai Bambu itu.
“Ada sekitar 3.000 wisdom yang ke China setiap tahunnya. Karena musibah
ini tentu saja mereka mengalihkan perjalanan mereka, untuk itu kita gaet mereka
datang ke Bali juga,” ujarnya. (sr)