Rabu, 12 Februari 2020
Jakarta,
MINDCOMMONLINE.COM-Mari Elka Pangestu yang baru terpilih sebagai Direktur
Pelaksana Kebijakan Pembangunan dan Kemitraan Bank Dunia, memproyeksikan
pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I 2020 masih bergerak di kisaran 5,0%,
meskipun tekanan ekonomi global meningkat karena meluasnya wabah Virus Corona.
“Saya rasa, kita harapkan (pertumbuhan ekonomi) di lima persen ya,”
kata Mari Pangestu usai bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Bogor,
Jawa Barat, Selasa (11/2).
Mari Pangestu mengungkapkan memang terdapat kemungkinan pertumbuhan ekonomi
Indonesia di kuartal I 2020 bisa di bawah 5,0%. Namun peluang untuk menjaga
pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,0% masih terbuka jika pemerintah mampu
memberikan stimulus untuk menjaga daya beli masyarakat.
“Sebenarnya di bawah atau di atas 5% buat saya bedanya tidak besar, yang penting
kita harus merasa beruntung bisa mempertahankan stabil di 5% itu sudah sangat baik saat dunia seperti
ini,” ujarnya.
Mari Pangestu menjelaskan sektor yang akan terdampak dari meluasnya wabah Virus
Corona ini adalah pariwisata. Indonesia telah menutup penerbangan langsung dari
dan ke China sejak 5 Februari 2020 hingga waktu yang belum ditentukan. Hal itu
berpotensi menghambat penerimaan devisa sektor pariwisata.
Berdasarkan data Kementerian Pariwisata, jumlah kunjungan turis China pada
tahun lalu sebanyak dua juta orang.
Di samping pariwisata, ujar Mari Pangestu, sektor usaha domestik juga
berpotensi terganggu karena menurunnya produktivitas industri China, karena
wabah Virus Corona. Kegiatan ekspor dan impor dari Indonesia, seperti bahan
baku farmasi, memang banyak dipenuhi dari industri China.
Mari Pangestu mengharapkan pemerintah mendorong pertumbuhan dari dalam negeri
dengan memperkuat daya beli masyarakat. Hal itu bisa dilakukan Indonesia karena
memiliki pasar domestik yang terbilang besar.
Adapun dalam pertemuannya dengan Presiden Jokowi, Mari Pangestu mengucapkan
terima kasih karena telah dicalonkan oleh Presiden sebagai perwakilan Indonesia
untuk Bank Dunia. Mari Pangestu akan efektif mengemban posisi tersebut pada 1
Maret 2020 mendatang.
“Saya datang untuk menyampaikan terima kasih bahwa Presiden telah
menominasikan nama saya untuk posisi Direktur Pelaksana Bank Dunia. Presiden
berharap agar saya bisa secara reguler memperbarui situasi dunia yang saat ini
tentunya banyak isu dan tantangannya,” ujar Mari Pangestu.
Mari mengatakan bahwa pertemuannya dengan Presiden Jokowi banyak membicarakan
soal ekonomi global. Apalagi pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan akan lebih
rendah dari yang diperkirakan sebelumnya dengan adanya penyebaran Virus Corona.
“Sekarang banyak ketidakpastian dan tentu tindakan-tindakan apa yang harus
dilakukan oleh negara-negara sedang berkembang dalam mengantisipasi
ketidakpastian global, baik dari segi ekonomi maupun isu-isu pembangunan
berkelanjutan,” ujarnya. (sr)