Jumat, 14 Februari 2020
Jakarta,
MINDCOMMONLINE.COM-Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita
mendorong hilirisasi industri, salah satunya dengan melakukan revisi
Undang-undang Mineral dan Batu Bara (Minerba) untuk mengoptimalkan bahan baku
mineral yang ada di dalam negeri, sehingga mampu memberikan dampak yang luas
bagi perekonomian nasional.
“Kami akan senantiasa mengoptimalkan peningkatan nilai tambah bahan baku dalam
negeri, supaya bisa dimanfaatkan sebanyak-banyaknya di Indonesia dan bisa
dinikmati oleh masyarakat,” kata Menperin Agus Gumiwang, Kamis (13/2).
Menurut dia, guna memacu hilirisasi industri perlu adanya aturan mengenai
pemberian izin yang berkaitan dengan pertambangan dan proses produksi. “Kemenperin
dan Kementerian ESDM sudah sepakat bahwa kalau ada investor atau perusahaan
yang berdiri sendiri, kemudian melakukan kegiatan smelting, maka dia
akan menggunakan Izin Usaha Industri (IUI),” jelasnya.
Sedangkan, bagi perusahaan smelter yang lokasinya sudah terintegrasi
dengan lahan pertambangannya menggunakan Izin Usaha Pertambangan (IUP).
“Oleh karena itu, kami sangat mendukung upaya dari revisi UU Minerba ini.
Sebab, akan mengakselerasi langkah hilirisasi itu sendiri,” tegasnya.
Dalam hasil raker hari ini, DPR dan pemerintah akhirnya mengesahkan Panitia
Kerja (Panja) Rancangan Undang-undang Mineral dan Batu Bara (RUU Minerba).
Ketua dan anggota Panja terdiri atas 26 orang perwakilan DPR dan 60 orang
perwakilan pemerintah.
Panja tersebut, nantinya membahas mengenai Daftar Isian Masalah (DIM) dari RUU
Minerba yang sudah dibuat oleh pemerintah. DPR menargetkan kerja Panja ini
selesai pada Agustus tahun 2020.
Sebelumnya, Menperin menegaskan hilirisasi perlu ditopang dengan penggunaan
teknologi baru, termasuk penerapan era industri 4.0 untuk menggenjot
produktivitas secara lebih efisien.
“Kita semua punya pandangan yang sama mengenai pentingnya inovasi. Pandangan
hilirisasi harus didorong di Indonesia. Ini menjadi salah satu program utama
dari pemerintah,” tuturnya.
Lebih lanjut, dengan tekad pemerintah tersebut, sejumlah industri besar skala
global sudah ada yang berminat masuk dan membuka kegiatan produksi serta
risetnya di Indonesia.
“Sejalan hal itu, pemerintah sedang mendorong peningkatan kualitas sumber daya
manusia dan kegiatan litbang untuk inovasi. Itu menjadi keunggulan komparatif
Indonesia dibanding negara lain,” kata Menperin. (ki)