Kamis, 20 Februari 2020
Jakarta,
MINDCOMMONLINE.COM- Asosiasi Petani Kelapa Sawit optimistis program Biodisel 30%
(B30) yang dikeluarkan Presiden Jokowi akan membuat harga sawit terus
tinggi atau sesuai harapan petani.
“Dengan kebijakan B30 saat ini sudah terbukti harga sawit tertinggi di
tahun 2020 ini tembus Rp 2.000 per kilogram untuk tandan buah segar
(TBS),” ujar Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo)
Kalimantan Barat, Samuel, Kamis (20/2).
Bahkan ia memastikan dengan kebijakan tersebut yang dapat memenuhi kebutuhan
bahan bakar dalam negeri, harga sawit tidak akan anjlok lagi.
“Apalagi mulai tahun depan ditingkatkan lagi menjadi B40. Jadi petani sawit
jangan khawatir, harga sawit akan tidak anjlok,” jelas dia.
Ia menjelaskan bahwa beberapa waktu lalu harga TBS sempat anjlok di bawah Rp 1.000
per kilogram.
“Kalau saat ini kan harga masih di atas Rp 1.700. Kalau harga di bawah Rp 1.000
itu tentu berat di ongkos atau biaya perawatan dan panen. Namun di atas Rp 1.500
per kilogram TBS petani baru bisa untung,” sebut dia.
Sebelumnya, harga crude palm oil (CPO) di Kalbar berdasarkan hasil rapat
penetapan indeks K untuk periode I Februari 2020 mencapai Rp 8.878,72 per
kilogram.
“Harga CPO atau minyak mentah sawit pada periode I Februari 2020 sedikit
mengalami penurunan dibandingkan periode sebelumnya. Pada Periode II Januari
2020 harga CPO sebesar Rp 9.475.16 per kilogram,” ujar Kepala Dinas
Perkebunan Provinsi Kalbar, Heronimus Hero.
Ia mengatakan harga Palm Kernel (PK) sebesar Rp 4.564,87 per kilogram. Harga PK
atau inti sawit yang ada tersebut juga turut turun dibandingkan dengan periode
sebelumnya.
“Pada Periode II Januari 2020 harga PK sebesar hanya sebesar Rp 5.432, 85
per kilogram,” kata dia.
Penurun harga selain CPO dan PK juga terjadi pada TBS sawit. Pada periode I
Februari 2020 ini harga rata – rata TBS sawit Rp 1.841,15 per kilogram atau
turun sebesar 6, 01% dibandingkan dengan periode sebelumnya. (ki)