Senin, 24 Februari 2020
Jakarta,
MINDCOMMONLINE.COM-Jepang berminat mengimpor
limbah kelapa sawit seperti cangkang sawit, tandan kosong dan pelet dari
hasil olahan tandan kosong kelapa sawit.
“Ketertarikan Jepang itu tercetus dalam seminar mengenai standar ISO
bersama pihak Jepang di Jakarta pada 10 Februari 2020,” ujar Ketua
Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI), Derom Bangun di Medan, Minggu (23/2).
Ketiga jenis bahan tersebut digolongkan sebagai produk samping ataupun limbah
dari perkebunan dan pabrik kelapa sawit.
Pihak Jepang, ujar Derom, menyebutkan pentingnya bahan bakar biomassa dalam
rangka peningkatan produksi listrik di Jepang dengan cara produksi energi yang
baru dan terbarukan.
Dalam paparan yang dihadiri oleh sejumlah peserta dari berbagai kementerian,
asosiasi dan lembaga swadaya masyarakat, ujar Derom, peneliti senior dari
Jepang, Takanobu Aikawa, menjelaskan, bauran energi di Jepang akan meningkatkan
porsi energi baru dan terbarukan untuk mencapai antara 3,7% sampai 4,6% dari
produksi listrik total atau sekitar 6 sampai 7,2 Giga Watt.
“Untuk keperluan itulah Jepang memerlukan peningkatan penggunaan bahan
biomassa yang sebagian besar diimpor dari Indonesia,” ujar Derom.
Meski memerlukan, Jepang mengharuskan sertifikasi pada produk yang akan di
ekspor.
“Jadi menurut DMSI, sistem standardisasi ISPO perlu diperluas seperti
untuk mencakup pabrik-pabrik pelet nantinya,” ujar Derom. (ki)