Kamis, 27 Februari 2020
Jakarta,
MINDCOMMONLINE.COM-PT PAL Indonesia (Persero) membangun tiga
unit kapal pembangkit listrik atau dual fuel
engine barge mounted power plant (BMPP) berdaya total
150 MW pesanan PT Indonesia Power, anak usaha PT PLN (Persero)
Direktur Rekayasa Umum dan Pemeliharaan serta Perbaikan PAL Indonesia Sutrisno,
Rabu (26/2), mengatakan pembangunan
kapal itu masing-masing dua unit berdaya 60 MW dan satu unit 30 MW.
“Ini bukan pertama kalinya kami membangun pembangkit listrik terapung.
Tahun 1997, kami pernah membangun yang 30 MW. Barangnya masih ada. Sekarang ini
kami akan membangun lagi yang lebih canggih dan modern mengikuti perkembangan
teknologi terkini,” katanya di sela prosesi pemotongan baja pertama (first
steel cutting) yang menandai pembangunan pembangkit listrik terapung
berdaya 60 MW di Surabaya, Jatim, Rabu (26/2).
Menurut dia, pembangunan total tiga unit kapal pembangkit listrik pesanan
Indonesia Power itu akan dilakukan secara bertahap yang masing-masing
pembangunannya membutuhkan waktu selama 15 bulan.
“Untuk unit yang pertama ini targetnya selesai dibangun pada Januari
2021,” ujarnya.
Direktur Pengembangan dan Niaga Indonesia Power Adi Supriono mengatakan
pesanan tiga unit pembangkit listrik terapung ini nilainya mencapai Rp 2,7
triliun.
“Untuk yang 60 MW, per unitnya Rp 1 triliunan. Sedangkan yang 30 MW
sekitar Rp 600 miliar,” katanya.
Adi mengungkapkan pembangkit listrik terapung dibutuhkan di Indonesia yang
merupakan negara kepulauan.
“Berbeda dengan pembangkit listrik yang tertanam di tanah. Dengan
pembangkit listrik terapung, katakanlah ada kesulitan pembangkit di satu
wilayah, kita bisa segera pindahkan. Jadi, sangat membantu, misalnya di Palu
waktu ada gempa, kelistrikannya darurat, keberadaan pembangkit listrik terapung
akan sangat membantu,” ucapnya. (ki)