Jumat, 6 Maret 2020
Jakarta,
MINDCOMMONLINE.COM-Sukabumi, Jawa Barat, canangkan bawang merah sebagai komoditas
unggulan pertanian daerah ini karena jenis tanaman tersebut dinilai cocok dikembangkan
dan bisa berproduksi tinggi.
“Dari percobaan penanaman bawang merah yang dilakukan petani, ternyata
hasil panennya selalu melimpah dan kualitasnya masuk ke dalam kategori prima
atau A,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3)
Kota Sukabumi Andri Setiawan di
Sukabumi, Kamis (6/3).
Menurut dia, dengan melihat hasil produksi dan kualitasnya, bawang merah ini
mempunyai potensi yang cukup besar dalam meningkatkan pendapatan petani .
Apalagi beberapa petani yang menanam tanaman tersebut mengaku keuntungannya
lebih besar jika dibandingkan menanam jenis hortikultura lainnya seperti cabai.
Selain itu, masa panen yang hanya 50-55 hari serta perawatannya tidak begitu
sulit maka tidak menutup kemungkinan bawang merah ini bisa ditanam secara masal
seperti di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Harus diacungi jempol keberanian petani seperti di Kecamatan Cibeureum ini
dengan mencoba mengubah komoditas tanaman yang ditanamnya mampu menghasilkan
keuntungan yang besar.
Pihaknya juga mengapresiasi tenaga harian lepas penyuluh pertanian yang tanpa
kenal lelah membimbing para petani dengan memberikan masukan-masukan agar hasil
panennya bagus.
“Minimal dengan dicanangkannya bawang merah menjadi komoditas unggulan,
persediaan untuk kebutuhan warga Kota Sukabumi mencukupi dan tidak selalu
mengandalkan pasokan dari luar daerah serta bisa menekan fluktuasi harga di
pasar,” tambahnya.
Di sisi lain, dalam mencanangkan tanaman ini menjadi komoditas unggulan, Andri
mengatakan harus ada berbagai persiapan khususnya penyediaan benih, karena selama
ini masih dipasok dari Brebes.
Ke depannya, ia menginginkan agar bawang merah bisa dibenihkan sendiri di Kota
Sukabumi. Maka dari itu, pihaknya akan berkonsultasi sekaligus berkoordinasi
dengan Balai Benih Pertanian Provinsi Jabar dalam hal penyediaan benih.
Kemudian, mengerahkan petugas penyuluh pertanian untuk terus memberikan
bimbingan kepada petani yang ingin mencoba menanam tanaman yang bisa mencegah
penularan berbagai penyakit ini agar hasilnya memuaskan. Seperti memberikan
pengetahuan bagaimana cara menanam yang tepat, perawatan, antisipasi serangan
hama hingga membaca waktu yang tepat saat tanam.
Sementara itu, salah seorang petani bawang merah di Kecamatan Cibeureum Yayan
Ahyana mengatakan dirinya saat ini mencoba membenihkan sendiri bawang merah
tersebut agar tidak selalu ketergantungan posokan dari Brebes.
Terrnyata, kata Yayan, dari dua kali menggunakan benih dari hasil panen
sebelumnya produksinya baik. (ki)