Senin, 9 Maret 2020
Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM-Delapan perusahaan yang berada di tiga kabupaten di Provinsi Jawa Tengah terancam tutup akibat terkena dampak wabah virus corona jenis baru (COVID-19).
“Berdasarkan hasil pantauan kami, perusahaan yang terancam bangkrut bergerak di bidang perkayuan dan vulkanisir ban itu ada di Kabupaten Batang, Kendal, serta Demak,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah Sakina Rosellasari di Semarang, Minggu (8/3).
Menurut dia, penyebab kedelapan perusahaan yang mengalami kesulitan finansial
sehingga terancam tutup itu antara lain, tidak bisa melakukan produksi karena
pasokan bahan baku dari Tiongkok berkurang.
“Penyebabnya berbagai macam, di antaranya proses produksi terhenti karena
‘raw material ‘berasal dari China, ‘buyer’ dari China putus, dan ‘shipping’
terganggu,” ujarnya.
Penyebab lain, kata dia, pemilik sejumlah perusahaan tersebut berlibur ke
Tiongkok saat Hari Raya Imlek lalu, namun belum bisa kembali ke Indonesia
karena jalur penerbangan ditutup sebagai antisipasi penyebaran COVID-19.
“Dampaknya, ada perusahaan yang telah melakukan pengurangan pekerja
borongan harian, ada juga yang sudah merumahkan pekerjanya,” katanya.
Menanggapi hal tersebut, anggota Komisi E DPRD Jawa Tengah Ahmad Ridwan
mendorong Pemprov Jateng menyiapkan langkah-langkah antisipasi agar
perusahaan-perusahaan bisa tetap beroperasi di tengah goncangan wabah COVID-19.
“Kalau tidak segera diantisipasi, nanti dampaknya perusahaan dan karyawan
juga berbondong-bondong mengadu ke pemerintah juga,” ujar politikus PDI
Perjuangan itu. (ki)