Jumat, 13 Maret 2020
Jakarta,
MINDCOMMONLINE.COM-Dana Moneter Internasional (IMF) mengingatkan kerja sama
internasional sangat penting dalam menangani wabah Virus Corona secara efektif
dan menyerukan tindakan terkoordinasi di berbagai bidang.
“Jelas ini adalah penyakit, ini bukan sesuatu yang berhenti di perbatasan
nasional. Kita perlu bekerja sama,” kata juru bicara IMF Gerry Rice pada
jumpa pers reguler, Kamis (12/3), yang diadakan dari jarak jauh karena situasi
saat ini.
“Ada aspek informasi. Kita perlu berbicara satu sama lain, bertukar
informasi, mempelajari virus ini, memanfaatkan sumber daya kita sebanyak yang
kita bisa,” kata Rice.
Memperhatikan bahwa pemberi pinjaman multilateral telah meminta
pemerintah-pemerintah untuk lebih visioner, juru bicara IMF meminta
negara-negara untuk memperkuat sistem kesehatan masyarakat “pertama dan
terutama” dan untuk menahan dampak pada ekonomi.
“Jadi, itu adalah pembiayaan yang ditargetkan untuk mendukung sistem
perawatan kesehatan, untuk segera membantu orang-orang yang terkena dampak dan
kedua, dukungan moneter dan fiskal untuk membantu ekonomi di tempat yang paling
dibutuhkan,” kata Rice.
IMF mengumumkan pekan lalu bahwa pihaknya menyediakan sekitar US$ 50 miliar melalui
fasilitas pembiayaan darurat yang cepat dicairkan untuk negara-negara
berpenghasilan rendah dan negara pasar berkembang sehubungan dengan wabah
COVID-19.
Rice juga menyoroti Catastrophe Containment and Relief, yang merupakan
instrumen lain IMF untuk “negara-negara yang sangat miskin” guna
membantu mereka dengan pengurangan utang. “Dan kami telah meminta
keanggotaan kami,” katanya.
Memperhatikan bahwa Inggris mengumumkan sebagai bagian dari pernyataan
anggarannya bahwa mereka memberikan kontribusi terhadap 150 juta pound (sekitar
US$ 190 juta), juru bicara IMF mengatakan, “Kami sangat menghargai upaya
itu dan kami mendesak negara-negara anggota lain untuk membuat kontribusi yang
sama.”
Menyusul perkembangan terakhir, IMF baru-baru ini memproyeksikan bahwa
pertumbuhan global pada 2020, “dalam skenario apa pun,” akan turun di
bawah level tahun lalu, yaitu 2,9%.
“Seberapa jauh akan jatuh? Berapa lama, bagaimana perkiraan kita? Sulit
untuk diprediksi pada saat ini, jelas mengingat ketidakpastian,” kata
Rice.
Dia menambahkan bahwa “itu tentu saja tergantung pada penyebaran, penjalaran
wabah. Itu tergantung pada langkah-langkah yang diambil untuk menanggapi dan
seberapa efektif mereka.” (sr)