Arus Investasi Dipastikan tetap Jalan, hanya Eksekusinya Mundur

Oleh sukri

Selasa, 17 Maret 2020

Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM- Arus investasi dipastikan tetap berjalan masuk ke Indonesia meski eksekusi realisasinya sedikit mundur karena terdampak mewabahnya pandemi virus Corona jenis baru (COVID-19).

“Sampai hari ini sebenarnya investasi belum ada penundaan, yang terjadi adalah eksekusi investasi agak mundur. Tapi di beberapa tempat, kami sekarang ini sudah mulai mengejar itu,” kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam teleconference di Jakarta, Senin (16/3) malam.

Luhut menjelaskan investasi asal China senilai 11 miliar dolar AS, misalnya, akan mulai direalisasikan. Keyakinan itu juga dilihat dari mulai pulihnya kondisi di negeri tirai bambu yang telah memulai kembali aktivitas produksi.

“Yang tadinya terhenti karena Coronavirus di sana, sekarang mereka sudah mulai satu shift, dua shift dan awal bulan depan sudah mulai tiga shift. Artinya di sana sudah mulai aman,” ujarnya.

Luhut menambahkan, selain investasi asal China, investasi dari Uni Emirat Arab hingga dari Australia pun disebutnya masih terlihat progresnya. Namun, ia mengakui realisasinya melambat akibat mewabahnya virus corona di seluruh dunia.

Overall (secara umum), saya kira ok, hanya memang slow down (lambat) dalam eksekusinya,” katanya.

Luhut juga menyinggung soal melesetnya target pembangunan fasilitas pemurnian dan pengolahan mineral (smelter) yang seharusnya rampung pada 2022.

Menurut dia, melesetnya target penyelesaian smelter memang dikarenakan banyaknya tenaga kerja asal China yang belum bisa kembali ke Tanah Air dan melanjutkan pekerjaan awal pembangunan smelter.

Pembangunan smelter, terutama smelter nikel, sendiri memang didominasi perusahaan asal China yang banyak mempekerjakan tenaga kerja China. Mereka sempat kembali ke China untuk libur tahun baru namun tak bisa segera kembali karena mewabahnya virus corona.

Kendati demikian, Luhut memastikan tahun ini Indonesia akan tetap mulai memproduksi baja karbon (carbon steel) setelah sebelumnya fokus untuk memproduksi baja tahan karat (stainless steel). (ki)

Silakan baca juga

Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, BNPB Tambah Dukungan Dana Siap Pakai

Jalan Tol Binjai – Langsa Seksi Kuala Bingai – Tanjung Pura Segera Beroperasi

Kementerian PUPR Jajaki Kerja Sama dengan Finlandia dalam Pengembangan Smart City di IKN

Leave a Comment