Jumat, 27 Maret 2020
Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM – Setelah berakhirnya masa penawaran dari tanggal 24 Februari s.d. 18 Maret 2020, pada Senin, 23 Maret 2020, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko atas nama Menteri Keuangan menetapkan hasil penjualan Sukuk Ritel seri SR012. Total volume pemesanan pembelian SR012 yang telah ditetapkan adalah sebesar Rp12.142.572.000.000 .
Sukuk Negara Ritel seri SR012 ini menggunakan akad Ijarah Asset to be Leased, dengan menggunakan Barang Milik Negara (BMN) dan Proyek APBN tahun 2020 sebagai underlying assets.
Penjualan SR012 menjangkau 23.952 investor di seluruh provinsi di Indonesia. Adapun beberapa catatan hasil penjualan SR012 sebagai berikut :
- Sukuk Ritel seri SR012 merupakan Sukuk Ritel pertama kali dijual secara online.
- Hasil pemesanan sebesar Rp12,14 triliun (1,59 kali) melebihi total target penjualan 28 Midis yang sebesar Rp7,66 triliun di tengah kondisi pasar keuangan yang volatile akibat wabah virus Corona melanda Indonesia.
- Faktor positif yang mempengaruhi keberhasilan penjualan antara lain penurunan BI 7DRR, minat investor terhadap SBSN yang tinggi, strategi pemasaran yang tepat dan intensif, serta kupon yang masih cukup kompetitif.
- Rata-rata volume pemesanan SR012 sebesar Rp506,96 juta dengan tingkat keritelan yang lebih baik dibandingkan SR011(Rp602,96 juta)
- Generasi Z (di bawah 19 tahun) yang berinvestasi pada SR012 sebanyak 88 investor (Rp3,56 miliar) dengan rata-rata pembelian generasi Z sebesar Rp487 juta.
- Profesi Wiraswasta mendominasi pemesanan dari sisi jumlah investor sebanyak 7.532 investor (31,45%) dan dari sisi volume sebesar Rp5,57 triliun (45,89%).
- Proporsi jumlah investor profesi PNS/TNI/Polri pada SR012 (7,30%) sedikit meningkat dibandingkan pada SR011 (5,19%) dan ORI016 (6,27%)
- Wilayah Indonesia Bagian Barat (selain DKI Jakarta) mendominasi pemesanan dari sisi volume investor sebanyak 14.056 investor (58,69%) dan dari sisi total volume sebesar Rp6,51 triliun (53,61%).
- Proporsi volume pemesanan Wilayah Indonesia Tengah SR012 (10,16%) sedikit meningkat dibandingkan SR011 (7,55%) dan ORI016 (8,03%). Demikian juga proporsi jumlah investor Wilayah Indonesia Tengah SR012 (9,20%) sedikit meningkat dibandingkan SR011 (8,18%) dan ORI016 (7,95%).
- Investor Milenial merupakan investor terbanyak pada SR012 yaitu 8.136 investor (33,97%).
- Investor baru SR012 sebanyak 9.743 investor (40,68%) didominasi oleh generasi Milenial sebesar 3.856 investor (39,58%).
- Terdapat 933 investor yang membeli pada nominal Rp1 juta.
- Investor yang setia membeli SBSN online sebanyak 154 investor.
- Midis dengan realisasi nominal penjualan terbesar untuk kategori bank konvensional diraih oleh PT Bank Central Asia, Tbk sebesar (Rp1,96 triliun) dan investor terbanyak (4.894 investor), kategori bank syariah diraih oleh Bank Syariah Mandiri sebesar (Rp316,9 miliar), kategori perusahaan efek diraih oleh PT Trimegah Sekuritas Indonesia, Tbk sebesar (Rp 149,3 miliar), dan kategori Fintech diraih oleh PT Bareksa Portal Investasi sebesar (Rp 18,2 miliar).
Setelmen Sukuk Negara Ritel seri SR012 akan dilaksanakan pada tanggal 26 Maret 2020 dan dicatatkan di PT. Bursa Efek Indonesia pada tanggal 27 Maret 2020. “Namun karena pada Sukuk Negara Ritel seri SR012 ini ditetapkan minimum holding period sampai dengan dua periode imbalan, maka perdagangan di pasar sekunder baru dapat dilakukan pada tanggal 11 Juni 2020,” bunyi keterangan resmi Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan RIsiko Kementerian Keuangan, Senin.
Sampai dengan bulan Maret 2020, Pemerintah telah menerbitkan sebanyak 2 Instrumen SBN Ritel (SBR009 dan SR012) dengan total nominal penerbitan mencapai Rp14,39 triliun. Penerbitan Instrumen SBN Ritel tersebut merupakan bagian dari upaya Pemerintah untuk memperdalam pasar keuangan domestik serta memperluas basis investor, khususnya investor ritel. (dya)