Mendag: Pasar Harus Tetap Beroperasi dengan Protokol Kesehatan

Oleh rudya

Kamis, 28 Mei 2020

Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM – Pada hari ketiga Lebaran, Senin (26/5), dalam suasana masih silaturahmi Lebaran, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto kembali masuk pasar, mengecek ketersediaan dan memastikan harga-harga barangkebutuhan pokok tetap stabil sehingga terjangkau oleh masyarakat kebanyakan.

Mendag Agus Suparmanto blusukan ke Pasar Jatinegara, Jakarta, dan kemudian Pasar Baru
Bekasi untuk melakukan Operasi Pasar Gula (OPG) yang dijual sesuai harga eceran tertinggi (HET)
Rp12.500/kg dan sekaligus memonitor perkembangan harga barang kebutuhan pokok.

“Saya kembali memantau stok dan harga kebutuhan pokok di pasar secara langsung. Sampai H+3
Lebaran ini, harga-harga relatif masih stabil dan bahkan cenderung turun untuk beberapa
komoditi seperti bawang putih dan bawang bombai. Bawang merah yang masih tercatat tinggi
sekitar Rp60.000/kg karena berkurangnya produksi. Sehingga produksi ini yang akan terus
digenjot untuk menstabilkan harga,” tegas Mendag Agus di Pasar Baru, Bekasi, Jawa Barat Selasa
(26/5).

Dalam pemantauan di Pasar Jatinegara Jakarta dan Pasar Baru Bekasi, Jawa Barat, harga-harga
barang kebutuhan pokok umumnya relatif stabil seperti beras, minyak goreng, tepung terigu,
kedelai, daging sapi, telur ayam ras, dan cabai merah keriting. Bahkan beberapa komoditi telah
mengalami penurunan yang cukup signifikan di atas 5 persen yaitu cabai rawit merah dan bawang
putih. Namun demikian beberapa komoditi masih mengalami kenaikan yaitu daging ayam, bawang
merah, dan cabai merah besar.

Peninjauan pasar ini juga dihadiri Walikota Bekasi Rahmat Effendi, Satgas Pangan Irjen Daniel Tahi
Monang Silitonga, dan Dirjen PDN Suhanto, Dirjen Daglu Indrasari Wisnu Wardhana, Dirjen PKTN
Veri Anggrijono, Direktur Bapokting Susi Herawaty, Direktur Pengawasan Barang Beredar dan Jasa
Ojak Simon Manurung, serta Kepala Biro Humas Kemendag Olvy Andrianita.

Sementara itu, dalam Operasi Pasar Gula di Pasar Jatinegara yang dilakukan sebanyak 12 ton dan
di Pasar Baru Bekasi sebanyak 4 ton bekerja sama dengan dua perusahaan yaitu PT Adikarya
Gemilang dan PT Priscolin.

“Operasi pasar gula akan terus dilakukan. Di Pasar Baru Bekasi ini akan dipasok 4 ton setiap hari
sampai harga turun dan stabil,” Mendag Agus.

Sebagai catatan, sampai saat ini, total jumlah volume Operasi Pasar Gula yang telah dilakukan
sebanyak 36.516 ton antara lain di Kota Tangerang dan Tangerang Selatan (Banten), Bogor dan
Bekasi (Jawa Barat), dan seluruh wilayah di DKI Jakarta, Kota dan Kabupaten Malang (Jatim),
Bandar Lampung (Lampung), Jambi serta Riau (Kepri).

“Dengan demikian saya pastikan stok gula untuk seluruh wilayah di Indonesia pada masa Lebaran
ini sampai masa panen tebu rakyat tiba, dapat dipastikan cukup dan harga terjangkau
masyarakat,” ujar Mendag Agus.

Berdasarkan pantauan Kementerian Perdagangan per 26 Mei 2020, harga rata-rata nasional gula
pasir saat ini telah mengalami penurunan sangat signifikan lebih dari 10,38% dibandingkan pada
bulan sebelumnya. Bahkan, di pasar ritel modern, harga gula tetap stabil normal sesuai Harga
Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp12.500/kg. Harga rata-rata nasional sudah berada pada kisaran
Rp14.000 hingga Rp16.500/kg.

Pada kesempatan terpisah saat jelang Lebaran, Mendag Agus mengungkapkan hasil evaluasi
sementara, tentang masih tingginya harga gula pasir di masyarakat.

Pertama, bergesernya musim giling tebu rakyat yang biasanya dimulai di bulan Maret bergeser
menjadi bulan Juni akibat adanya perubahan iklim.

Kedua, adanya mata rantai distribusi yang cukup panjang untuk sampai ke tangan konsumen

Ketiga, ada pelaku bisnis gula nakal baik produsen, distibutor, maupun pedagang di pasar yang
terbukti menahan gula dan mempermainkan harga apalagi di tengah kondisi pandemi COVID-19
seperti saat ini.

Keempat, belum maksimalnya realisasi impor oleh pabrik gula berbasis tebu sehingga jadwal
produksi dan distribusi gula pasir ke masyarakat mengawali pergeseran jadwal. Pasokan impor
gula mentah sebagai bahan baku gula pasir yang semula diperkirakan akan masuk di Indonesia
pada Maret dan April 2020 bergeser menjadi Mei dan Juni 2020. Begitu juga impor gula pasir
langsung (GKP) oleh Bulog juga baru terealisasi bulan Mei dan Juni 2020.

“Menurut evaluasi sementara, pergeseran ini terjadi akibat beberapa negara tujuan impor juga
menjalankan lockdown atau karantina wilayah untuk mengurangi penyebaran COVID-19. Selain itu
importir juga kesulitan mencari transportasi angkutan karena adanya protokol kesehatan yang
harus diikut di negara asal impor sehingga kondisi memicu pergeseran,” ungkapnya.

Mendag Agus mengapresiasi langkah Walikota Bekasi Rahmat Effendi yang telah melakukan test
SWAB kepada para pedagang di pasar Bekasi secara acak yang jumlahnya 14 pasar dengan hasil
nihil.

Tes ini dilakukan setelah sebelumnya diketahui terdapat beberapa pedagang yang terjangkit
COVID-19.

”Saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Walikota Bekasi. Kondisi pasar baik, cukup bersih dan
menerapkan protokol kesehatan. Namun harus terus ditingkatkan disiplin kebersihan dan
pelaksanaan protokol kesehatan tersebut. Ini harus terus dilakukan di semua pasar,” kata Mendag.

Dalam kesempatan ini, Walikota Rahmat Effendi menyatakan kunjungan Mendag Agus sangat
penting dalam menurunkan harga kebutuhan pokok dan ketersediaannya sehingga lebih
terjangkau masyarakat Bekasi.

“Saya juga perlu melaporkan pasien COVID-19 terun menurun di Bekasi. Juga baru saja kami
lakukan test SWAB untuk pedagang di 14 pasar dan hasilnya semua negatif. Kami menjaga agar
pasar tetap mengedepankan protokol kesehatan. Kesehatan harus dijaga, yang sakit diobati.
Tetapi ekonomi rakyat harus didorong,” ujarnya.

Kepala Satgas Pangan Irjen Daniel Tahi Monang Silitonga dalam konferensi pers menyatakan
telah menindak 17 pelaku bisnis gula yang nakal. “Namun semuanya masih kami perlakukan
secara persuasif sebagai pembinaan kepada pelaku bisnis. Yang terpenting adalah barangnya
beredar untuk mencukupi kebutuhan masyarakat dan ada langkah konkrit penegakan sanksi.
Nanti setelah COVID-19, baru akan kami lakukan tindakan hukum lebih tegas,” tegas Daniel.


Mendag Agus menambahkan tindakan tegas memang akan terus dilakukan kepada setiap pelaku
bisnis gula yang nakal. “Saat ini kami menindak dan memberi sanksi administratif,” katanya.

Seperti disampaikan Mendag Agus sebelumnya, dengan berbagai permasalahan ini dan menekan
laju kenaikan harga gula pasir di masyarakat, Kemendag melakukan lima strategi kunci untuk
mengatasinya.Pertama, Pemerintah menugaskan produsen gula rafinasi untuk mengalihkan produksi gula
rafinasi menjadi gula konsumsi untuk memenuhi kebutuhan pasar menjelang Puasa dan Lebaran
sebesar 250.000 ton.

Kedua, meminta produsen dan distributor untuk memutus mata rantai distribusi yang panjang.
Gula harus bisa langsung didistribusikan ke pasar rakyat dan ritel modern, seperti yang saya
tekankan tadi.

Ketiga, dalam memotong mata rantai distribusi, produsen harus menyalurkan atau menjual gula
secara langsung ke pedagang di pasar rakyat dan ke ritel modern. Penjualan ini terus dikawal dan
dimonitoring oleh Ditjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) bersama dengan Satgas
Pangan agar harga sesuai HET.

Keempat, melakukan OPG langsung untuk menurunkan harga secara signifikan. Operasi pasar
dilakukan melalui kerjasama dengan produsen dan distributor gula yang menyalurkan gula secara
langsung ke pasar dengan harga sesuai HET Rp12.500/kg.

Kelima, melakukan penindakan kepada pelaku bisnis atau distributor gula yang nakal karena
melakukan penyimpangan distribusi gula. Penindakan dilakukan Direktorat Jenderal Perlindungan
Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) bersama Satgas Pangan.

Mendag Agus meminta insan pers dan seluruh masyarakat juga turut serta bersama Pemerintah
memgawasi peredaran komoditi strategis ini agar tetap bisa dijangkau masyarakat.

“Untuk itu, saya minta kepada media masa dan seluruh masyarakat Indonesia untuk bersamasama mengawasi perdagangan barang kebutuhan pokok, khususnya gula. Apabila ada indikasi
penyimpangan dan penimbunan gula, segera laporkan kepada saya (Kementerian Perdagangan)
melalui WA: 085311111010, Selain itu masyarakat juga dapat menghubungi Satgas Pangan,”
tegasnya. (rdy)

Silakan baca juga

Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, BNPB Tambah Dukungan Dana Siap Pakai

Jalan Tol Binjai – Langsa Seksi Kuala Bingai – Tanjung Pura Segera Beroperasi

Kementerian PUPR Jajaki Kerja Sama dengan Finlandia dalam Pengembangan Smart City di IKN

Leave a Comment