Rabu, 1 Juli 2020
Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM – Hingga periode akhir Juni 2020, harga sejumlah komoditas produkpertambangan menunjukkan tren positif di tengah pandemi Covid-19. Kondisi tersebut
mempengaruhi harga penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) produk pertambangan yang
dikenakan bea keluar (BK) untuk periode Juli 2020. Ketentuan ini ditetapkan dalam Peraturan
Menteri Perdagangan Nomor 60 Tahun 2020, tanggal 26 Juni 2020.
“HPE produk pertambangan periode Juli 2020 mengalami fluktuasi. Diantaranya komoditas
konsentrat tembaga, konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrat mangan, konsentrat
timbal, konsentrat seng, konsentrat pasir besi dan bauksit yang telah dilakukan pencucian
mengalami kenaikan dibandingkan periode bulan lalu. Kenaikan harga tersebut dikarenakan pasar
internasional sudah mulai membuka diri dan sudah terdapat peningkatan permintaan pada
beberapa komoditas produk pertambangan. Sedangkan, untuk komoditas konsentrat ilmenite dan
konsentrat rutil masih mengalami penurunan dikarenakan permintaan terhadap produk tersebut
belum sepenuhnya normal,” jelas Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Srie Agustina.
Sejumlah produk pertambangan yang dikenakan BK adalah konsentrat tembaga, konsentrat besi,
konsentrat besi laterit, konsentrat pasir besi, pellet konsentrat pasir besi, konsentrat mangan,
konsentrat timbal, konsentrat seng, konsentrat ilmenit, konsentrat rutil, dan bauksit yang telah
dilakukan pencucian.
Perhitungan harga dasar HPE untuk komoditas konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrat
pasir besi, konsentrat mangan, konsentrat ilmenit, dan konsentrat rutil bersumber dari Asian
Metal dan Iron Ore Fine Australian. Sedangkan konsentrat tembaga, pellet konsentrat pasir besi,
konsentrat timbal, konsentrat seng, dan bauksit bersumber dari London Metal Exchange (LME).
Dibandingkan periode sebelumnya, produk pertambangan yang mengalami kenaikan harga
rata-rata pada periode Juli 2020 adalah konsentrat tembaga (Cu ≥ 15%) dengan harga rata-rata
USD 2.474,35/WE atau naik sebesar 4,31%, konsentrat besi (hematit, magnetit) (Fe ≥ 62% dan ≤
1% TiO2) dengan harga rata-rata USD 85,46/WE atau naik sebesar 18,48%, konsentrat besi laterit
(gutit, hematit, magnetit) dengan kadar (Fe ≥ 50% dan (Al2O3 + SiO2) ≥ 10%) dengan harga ratarata USD 43,67/WE atau naik sebesar 18,48%, konsentrat mangan (Mn ≥ 49%) dengan harga ratarata USD 291,34/WE atau naik sebesar 17,17%, konsentrat timbal (Pb ≥ 56%) dengan harga ratarata USD 698,50/WE atau naik sebesar 5,13%,konsentrat seng (Zn ≥ 51%) dengan harga rata-rata USD 475,73/WE atau naik sebesar 3,24%, konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) (Fe ≥
56%) dengan harga rata-rata USD 51,03/WE atau naik sebesar 18,84% dan Bauksit yang telah
dilakukan pencucian (washed bauxite) (Al2O3 ≥ 42%) dengan harga rata-rata USD 20,74/WE atau
naik sebesar 6,10%.
Sedangkan produk yang mengalami penurunan dibandingkan HPE periode sebelumnya adalah
konsentrat ilmenit (TiO2 ≥ 45%) dengan harga rata-rata USD 260,92/WE atau turun sebesar 1,56%
dan konsentrat rutil (TiO2 ≥ 90%) dengan harga rata-rata USD 916,31/WE atau turun sebesar
2,47%.
Sementara itu, pellet konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) (Fe ≥ 54) dengan harga ratarata USD 117,98/WE tidak mengalami perubahan.
Menurut Srie, penetapan HPE periode Juli 2020 ini ditetapkan setelah memperhatikan berbagai
masukan tertulis dan koordinasi dari berbagai instansi terkait. (rud)