Rabu, 1 Juli 2020
Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM – Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengapresiasi keberhasilan PT Indoto Tirta Mulia atas ekspor perdana produk alas kaki di tengah pandemi Covid-19. Produk tersebut diekspor ke Singapura dengan nilai lebih dari Rp500 juta. Pengiriman ekspor perdana dilaksanakan pada Jumat (26/6).
PT Indoto Tirta Mulia adalah usaha kecil menengah (UKM) yang menjadi salah satu peserta Export
Coaching Program pada 2019. Export Coaching Program adalah program pendampingan ekspor
bagi pelaku UKM yang diinisiasi Kementerian Perdagangan melalui Balai Besar Pendidikan dan
Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI), Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional.
“Keberhasilan PT Indoto Tirta Mulia mencetak ekspor membuktikan bahwa pandemi tidak
menyurutkan langkah UKM untuk terus berkarya dan breprestasi. Kementerian Perdagangan yang
menjadi bagian dari keberhasilan ini juga sangat bangga atas kegigihan PT Indoto Tirta Mulia
memanfaatkan peluang di tengah pandemi Covid-19,” ungkap Mendag.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kasan juga menyampaikan hal senada.
“Pencapaian ekspor yang diraih ini merupakan hasil dari komitmen dan kerja keras pelaku usaha
dalam program pendampingan ekspor, yang didukung oleh kerja sama yang baik antara PPEI, tim
fasilitator, dan dinas di daerah,“ jelas Kasan.
Export Coaching Program, lanjut Kasan, dimaksudkan agar para pelaku usaha mampu menjalankan
bisnis ekspor secara efektif, melakukan perbaikan dan peningkatan untuk berbagai hal seperti
manajemen, produksi, promosi, pemasaran, serta saat berlangsungnya proses ekspor.
Menurut Kasan, pada Januari–Juni 2020, Export Coaching Program telah mmencetak tiga UKM
yang berhasil mengekspor secara langsung, yakni ke Spanyol, Korea Selatan, dan Singapura.
Sementara di tahun 2019, Export Coaching Program mencatatkan prestasi dengan mencetak 41
eksportir baru.
Sementara itu, Kepala Balai Besar PPEI Noviani Vrisvintati menjelaskan, program pendampingan
ekspor merupakan kegiatan pembinaan bagi pelaku usaha berorientasi ekspor untuk mencapai
kondisi siap ekspor (ready to export) melalui serangkaian kegiatan yang berlangsung kurang lebih
selama satu tahun. Program pendampingan ini terdiri dari delapan tahapan kegiatan, yakni
lokakarya (workshop) dan verifikasi perusahaan, training of exporter, pendampingan produk,
pendampingan pengembangan pasar (market development), training of exporter lanjutan,
penjajakan kesepakatan dagang (business matching), progress monitoring, hingga evaluasi.
Selama tahun 2020, kegiatan Export Coaching Program dilaksanakan di empat daerah yaitu
Jakarta, Semarang, Surabaya, dan Banyuwangi. Targetnya, sebanyak 100 perusahaan dapat
menjadi eksportir baru. Namun, dikarenakan sejumlah kendala akibat pandemi global, termasuk
kebijakan pemerintah di daerah, Export Coaching Program wilayah Jawa Barat untuk tahap ke-2
sampai dengan ke-8 akan dilanjutkan di tahun 2021.
Adapun ekspor alas kaki Indonesia pada Januari–April 2020 tercatat sebesar USD1,76 miliar. Nilai
ini meningkat 15,77 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar
USD1,52 miliar. Sedangkan ekspor produk alas kaki pada 2019 mencapai USD4,41 miliar. (ray)
–