Jumat, 3 Juli 2020
Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM – Pemerintah Republik Indonesia, Kamis (2/7), menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) dalam valuta asing berdenominasi Yen Jepang (Samurai Bonds) sebesar JPY100 miliar dengan 5 seri yaitu RIJPY0723, RIJPY0725, RIJPY0727, RIJPY0730 dan RIJPY0740 dengan rincian sebagai berikut:
Seri | RIJPY0723 | RIJPY0725 | RIJPY0727 | RIJPY0730 | RIJPY0740 |
Expected Bond Rating | Baa2 (Moody’s) / BBB (S&P) / BBB (Fitch) | ||||
Tenor | 3 tahun | 5 tahun | 7 tahun | 10 tahun | 20 tahun |
Nominal Penerbitan | JPY50,7 miliar | JPY24,3 miliar | JPY10,1miliar | JPY13,4miliar | JPY1,5 miliar |
Tingkat Kupon | 1,13% | 1,35% | 1,48% | 1,59% | 1,80% |
Price | 100,00% | ||||
Re-offer Spread over Yen Swap Offer (YSO) | YSO+110 | YSO+130 | YSO+140 | YSO+145 | YSO+143 |
Tanggal Setelmen/Penerbitan | 8 Juli 2020 | ||||
Tanggal Jatuh Tempo | 7 Juli 2023 | 8 Juli 2025 | 8 Juli 2027 | 8 Juli 2030 | 6 Juli 2040 |
sumber: DItjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan
Dengan merebaknya virus Covid-19 ke wilayah Amerika Utara dan Eropa sejak Februari 2020 setelah didahului penyebarannya di wilayah Asia, pasar keuangan global mengalami kejatuhan. Begitu pula dengan pasar keuangan Jepang. Tidak terlihat penerbitan obligasi di pasar keuangan Jepang sampai dengan akhir Mei 2020. Pagi ini (Kamis, 2/7), Pemerintah Indonesia berhasil menerbitkan JPY100 miliar Samurai bonds yang menjadi penerbitan sovereign pertama di pasar Jepang untuk tahun 2020 dan penerbitan pertama dari penerbit Asia setelah masa pandemi.
“Transaksi ini merupakan momentum yang menumbuhkan kepercayaan pasar Jepang dan potensial untuk diikuti oleh penerbitan obligasi lainnya di pasar Jepang. Dana yang diterima Pemerintah dari penerbitan Samurai Bonds ini akan digunakan sebagai pembiayaan defisit APBN, termasuk untuk upaya penanggulangan dan pemulihan pandemi Covid-19,” bunyi keterangan resmi DItjen Pengelolaan Pembiayaan dan RIsiko Kementerian Keuangan.
Pemerintah mengumumkan proses Official Marketing pada tanggal 29 Juni 2020 dengan initial price guidance yang ditetapkan untuk tenor 3 tahun pada YSO+110-120, 5 tahun pada YSO+130-140, 7 tahun pada YSO+140-150, 10 tahun pada YSO+145-155 dan 20 tahun pada 1.80-1.90% (coupon rate marketing). Sampai dengan tiga hari proses pemasaran, dengan permintaan yang cukup solid yang datang dari investor Jepang maupun luar Jepang, Pemerintah memutuskan untuk mempersempit final guidance ke spread terendah dari initial guidance. Mempertimbangkan faktor-faktor tersebut serta kondisi pasar yang kondusif, Pemerintah memutuskan untuk menerbitkan Samurai Bonds sesuai dengan target sebesar JPY100 miliar. Hal tersebut menunjukkan konsistensi Pemerintah dalam menerbitkan di kisaran nominal JPY100 miliar sejak pertama kali melakukan penerbitan Samurai Bonds melalui public offering. Selain capaian tersebut, Pemerintah juga berhasil menerbitkan Samurai Bonds pada spread over USD swap yang lebih rendah dari tahun sebelumnya, dimana hal ini memperkuat posisi Indonesia sebagai penerbit Samurai Bonds yang menjadi acuan bagi penerbit lainnya.
Dalam kondisi pandemi ini, dengan sebagian besar investor melakukan pekerjaannya dari rumah (work from home), kegiatan temu investor (non-deal roadshow) yang dilakukan secara online dalam bentuk netroadshow dan investor call telah berhasil meningkatkan sentimen positif dari investor, baik existing investor maupun investor baru yang berbasis di dalam dan luar Jepang. Basis investor pada penerbitan Samurai Bonds kali ini lebih terdiversifikasi, meliputi city banks (18,6%), life insurers (7,0%), property insurers (1,6%), asset managers (29,1%), Shinkin banks/regional banks (6,7%), pension fund (2,5%) dan lainnya (34,5%).
Joint Lead Arrangers dalam transaksi ini adalah Daiwa Securities Co. Ltd., Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities Co., Ltd., Nomura Securities Co., Ltd., dan SMBC Nikko Securities Inc.