Dorong Ekspor di Tengah Pandemi Covid-19, RI Siap Berpartisipasi di ASEAN Online Sale Day 2020

Oleh rudya

Selasa, 14 Juli 2020

Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM – Indonesia akan berpartisipasi dalam program ASEAN Online Sale Day (AOSD) 2020 yang akan berlangsung secara serentak di seluruh platform niaga elektronik (ecommerce) pada 8 Agustus 2020. Keikutsertaan ini merupakan salah satu upaya Indonesia
mendorong ekspor nasional di tengah pandemi Covid-19. Program tahunan yang diinisasi negaranegara anggota ASEAN ini bertujuan mendorong dan memfasilitasi niaga elektronik/niaga-el (crossborder e-commerce).

AOSD 2020 mengusung tema “A Click to prosperity” (sebuah klik menuju kemakmuran). Artinya,
program ini menekankan pada tindakan sederhana “sebuah klik” saat berbelanja daring.
Sedangkan “menuju kemakmuran” mewakili komunitas ASEAN yang kini menuju negara dengan
ekonomi yang makmur dan kuat.

“Partisipasi Indonesia pada AOSD 2020 merupakan salah satu upaya Indonesia mendorong ekspor
nasional. Program ini juga bertujuan mengirim pesan yang kuat bahwa dunia usaha di ASEAN
telah siap untuk kembali melakukan bisnis di tengah pandemi,” tegas Menteri Perdagangan Agus
Suparmanto.

Mendag juga menyampaikan, pandemi Covid-19 mentransformasi sistem perdagangan global dari
luring menuju daring. “Keikutsertaan Indonesia pada program ini kami yakini akan memberikan
manfaat yang besar, terutama bagi platfrom niaga-el dan usaha kecil menengah (UKM) Indonesia
dalam memasarkan produk dan jasa melalui platform niaga-el. Dengan memanfaatkan program
ini, para pelaku usaha niaga-el diharapkan dapat bersinergi memperluas pangsa pasar produk dan
jasa niaga-el Indonesia ke pasar ASEAN dan pasar global,” tambahnya.

Kementerian Perdagangan merupakan lembaga pelaksana (implementing agency) yang akan
menghubungkan kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) dengan
AOSD. “Hal ini akan memberikan manfaat besar bagi kampanye Gernas BBI serta kepada pelaku
usaha Indonesia dalam memasarkan produk-produk unggulannya tidak hanya ke pasar domestik,
tetapi juga mancanegara,” tutup Mendag.

Berdasarkan publikasi di Investing in ASEAN 2019-2020 oleh ASEAN Secretariat, pada 2019, nilai
ekonomi digital ASEAN mencapai USD 100 miliar dan pada 2025 diprediksi mencapai USD 300
miliar. Pertumbuhan ekonomi digital diharapkan memberi tambahan produk domestic bruto (PDB)
ASEAN sebesar USD 220 miliar hingga USD 650 miliar pada 2030. Peningkatan konektivitas digital
dan investasi ke dalam ekonomi digital ASEAN dapat meningkatkan potensi rantai pasokan
kawasan dan meningkatkan daya tarik bagi perusahaan multinasional dan lokal untuk berinvestasi.
Khususnya, dengan basis konsumen yang sedang berkembang pesat di kawasan ini.

ASEAN sebagai pasar memiliki penduduk sebanyak 650 juta orang dengan produk domestic bruto
(PDB) gabungan sebesar USD 3 triliun. Selama periode 2009–2019, nilai total perdagangan ASEAN
tumbuh sebesar USD 1,3 triliun menjadi USD 2,8 triliun di 2019.

Negara anggota ASEAN merupakan mitra dagang yang penting bagi Indonesia. Pada 2019, nilai
ekspor Indonesia ke ASEAN mencapai USD 19 miliar. Pangsa ekspor Indonesia ke ASEAN mencapai
46 persen dari total ekspor. Sedangkan impor Indonesia dari ASEAN mencapai USD 13,9 miliar.
Komoditas ekspor unggulan Indonesia ke ASEAN antara lain batu bara, otomotif, dan minyak
kelapa sawit. (rdy)

Silakan baca juga

Genjot Produksi Udang di 2024, KKP Siap Berkolaborasi dengan Kementerian Lain

Mendag Zulkifli Hasan: Perempuan Kunci Indonesia Maju

2024,  Produksi Keramik di Indonesia Diperkirakan Capai 625 juta m2 

Leave a Comment