Penanganan COVID-19 Kunci Pemulihan Ekonomi di Kisaran 5%

Oleh sukri

Rabu, 30  September 2020

Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM-Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan penanganan COVID-19 menjadi salah satu kunci utama agar perekonomian pulih dan bisa kembali tumbuh pada kisaran 5% pada 2021.

“Faktor yang bisa memulihkan antara lain penanganan COVID-19 yang sudah dilakukan tahun ini dan berlanjut di tahun depan dengan protokol kesehatan,” kata Sri Mulyani seusai persetujuan UU APBN 2021 di Jakarta, Selasa (29/9).

Ia memastikan disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan bisa memulihkan kembali kegiatan ekonomi maupun sosial yang selama ini terhambat seiring dengan adanya pembatasan sosial berskala besar di beberapa daerah terdampak.


Selain itu, faktor pemulihan lainnya adalah ketersediaan vaksin yang saat ini sedang diupayakan Indonesia bersama dengan institusi internasional lainnya, yang bisa memberikan optimisme terhadap membaiknya kinerja ekonomi di 2021.

Timeline dari penemuan vaksin ini bisa mengurangi ketidakpastian, terutama tahun ini dan tahun depan. Ini bisa mempengaruhi swing pemulihan ekonomi kita. Kalau kita bisa mendapatkan vaksin dan melakukan vaksinasi cukup luas, kita bisa akselerasi pemulihan ekonomi,” katanya.

Sri Mulyani menambahkan upaya untuk akselerasi pertumbuhan juga dilakukan melalui ekspansi fiskal dengan melanjutkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) seperti penguatan bansos dan BLT serta pemberian insentif pajak, bantuan kredit dan penjaminan bagi UMKM dan korporasi.

Pemerintah, lanjut dia, juga melakukan penguatan pondasi ekonomi Indonesia di 2021 dengan akselerasi program reformasi yang selama ini sudah dilakukan untuk menjaga produktivitas, memperkuat daya saing dan pembenahan iklim investasi.

“Kita akan membangun fondasi ekonomi Indonesia agar lebih produktif, kompetitif dan inovatif. Landasannya adalah Omnibus Law, reformasi anggaran, dan membangun lembaga pengelola investasi. Ini merupakan langkah maupun tools, untuk bisa akselerasi peningkatan investasi,” kata Sri Mulyani.

Terakhir, ia memastikan pemulihan ekonomi bergantung kepada perekonomian global yang diproyeksikan mulai membaik dan lebih positif pada 2021, sehingga terdapat perbaikan kinerja ekspor maupun impor, meski masih ada ketidakpastian.

“Semua itu menimbulkan sense optimisme dan harapan. Jadi optimisme adanya pemulihan ekonomi melalui penanganan COVID maupun vaksin, serta sense untuk reformasi membangun pondasi ekonomi menjadi lebih kuat, ini kita lakukan terus menerus melalui instrumen APBN,” katanya.(ki)

Silakan baca juga

Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, BNPB Tambah Dukungan Dana Siap Pakai

Jalan Tol Binjai – Langsa Seksi Kuala Bingai – Tanjung Pura Segera Beroperasi

Kementerian PUPR Jajaki Kerja Sama dengan Finlandia dalam Pengembangan Smart City di IKN

Leave a Comment