Ini Strategi Pengadaan Crude Oil Pasca RDMP Pertamina

Oleh rudya

Rabu, 7 Oktober 2020

Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM – Pertamina menjelaskan proses pengadaan minyak mentah atau crude oil dalam kegiatan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama DPR RI Komisi VII pada Senin, 5 Oktober 2020.

CEO Refinery & Petrochemical Subholding PT Kilang Pertamina Internasional Ignatius Tallulembang mengatakan, pengadaan crude oil untuk operasional pasca RDMP (Refinery Development Master Plan) dilakukan dengan dua strategi.

“Strategi pertama dengan melakukan Term Contract Mayoritas, (>70%) pengadaan melalui term contract, melalui pembelian langsung kepada produsen (priority), dan pembelian ke market/mitra usaha terdaftar. Strategi kedua dengan melakukan Spot Contract, pengadaan itu untuk mendapatkan fleksibilitas harga dari potensi fluktuasi harga crude,” katanya.

Sebelum melakukan pengadaan, Pertamina biasanya menerapkan beberapa simulasi linear programming untuk menentukan crude yang paling optimum. Hal ini dilakukan tiga bulan sebelum pengadaan tersebut.

“Tiga bulan sebelumnya kami melakukan simulasi linear programming untuk menentukan crude yang paling optimum. Langkahnya, pertama, mencari alternatif minyak mentah (sourcing alternative crude). Kedua, evaluasi teknis & operasional. Ketiga, optimasi kilang Pertamina. Keempat baru proses pengadaan minyak mentah (M+3),” tutupnya.  (ray)

Silakan baca juga

Toyota Tingkatkan Program T-TEP untuk SMK di Indonesia Demi Hasilkan SDM Terampil dan Profesional

OJK Gelar Risk & Governance Summit

Uang Rupiah Logam Pecahan Rp 500 TE 1991, Rp 1.000 TE 1993, dan Rp 500 TE 1997 Dicabut dan Ditarik dari Peredaran

Leave a Comment