Kamis, 12 November 2020
Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM – Dua kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Barat dilanda banjir pada Rabu (11/11). Banjir tersebut melanda Kabupaten Sumbawa Barat dan Lombok Barat. Tidak ada korban jiwa akibat insiden ini.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memonitor banjir di Kabupaten Sumbawa Barat melanda Desa Ai Kangkung, Kecamatan Sekongkang. Sebanyak 60 KK atau 194 jiwa terdampak. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mencatat sekitar 35 unit rumah terdampak, sedangkan 5 lainnya rusak. Saat banjir terjadi, tinggi muka air antara 60 – 90 cm.
Sedangkan kejadian di Kabupaten Lombok Barat, banjir melanda Desa Buwun Mas, Kecamatan Sekotong. Sebanyak 62 jiwa terdampak disebabkan rumah mereka yang terendam. Di samping merendam sektor pemukiman, banjir juga merendam 3 hektar lahan warga.
Dilaporkan laman BNPB, dua insiden tersebut dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi di waktu yang hampir bersamaan pada dua kabupaten tersebut. BPBD Kabupaten Sumbawa Barat melaporkan hujan intensitas tinggi terjadi pada pukul 15.40 waktu setempat. Sementara, BPBD Kabupaten Lombok Barat memantau hujan deras pada pukul 14.30 Wita.
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD kedua kabupaten bergerak cepat dalam penanganan darurat, seperti evakuasi warga, pemantauan dan koordinasi dengan aparat desa terdampak.
Melihat analisis InaRISK, kedua kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Barat memang termasuk wilayah dengan kategori sedang hingga tinggi untuk potensi bahaya banjir. Sejumlah kecamatan berada pada kategori bahaya pada kelas tersebut.
Sementara itu, berdasarkan prakiraan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat masih berpotensi hujan yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang.
Sehubungan dengan potensi bahaya hidrometeorologi, masyarakat diimbau untuk terus siap siaga dan waspada. Masyarakat dapat memantau prakiraan cuaca hingga tingkat kecamatan melalui situs maupun aplikasi Info BMKG. Melalui informasi tersebut, setiap individu dapat lebih siap dalam mengantisipasi maupun mengurangi risiko bahaya. (rdy)