Selasa, 17 November 2020
Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM-Neraca perdagangan Indonesia Oktober 2020 kembali mencatat surplus melanjutkan surplus bulan sebelumnya, yakni mencapai US$ 3,61 miliar sementara bulan sebelumnya surplus US$ 2,39 miliar.
Dengan perkembangan tersebut, secara keseluruhan neraca perdagangan Indonesia pada Januari-Oktober 2020 mencatat surplus US$ 17,07 miliar, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun sebelumnya yang mengalami defisit US$ 2,12 miliar.
“Bank Indonesia memandang surplus neraca perdagangan tersebut berkontribusi positif dalam menjaga ketahanan eksternal perekonomian Indonesia,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Onny Widjanarko dalam info terbarunya di Jakarta, Senin (16/11).
Ke depan, kata Onny, BI terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk meningkatkan ketahanan eksternal, termasuk prospek kinerja neraca perdagangan.
Ia menjelaskan surplus neraca perdagangan Oktober 2020 dipengaruhi oleh surplus neraca perdagangan nonmigas yang berlanjut.
Pada Oktober 2020 surplus neraca perdagangan nonmigas tercatat US$ 4,06 miliar , lebih tinggi dibandingkan dengan surplus pada bulan sebelumnya sebesar US$ 2,90 miliar .
Perkembangan ini dipengaruhi oleh peningkatan ekspor nonmigas, terutama pada komoditas lemak dan minyak hewan/nabati, bahan bakar mineral, serta alas kaki.
Sementara itu impor nonmigas mengalami penurunan sejalan permintaan domestik yang belum kuat.
Adapun defisit neraca perdagangan migas turun dari US$ 504,6 juta pada September 2020 menjadi US$ 450,1 juta , dipengaruhi oleh penurunan ekspor migas yang lebih rendah dibandingkan dengan penurunan impor migas. (ki)