Ekonomi Digital Indonesia tetap Tangguh di Saat Pandemi

Oleh sukri

Rabu, 25 November 2020

Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM-Sektor ekonomi digital Indonesia tetap tangguh  di tengah  pandemi dan secara keseluruhan diperkirakan bernilai sebesar  US$ 44 miliar pada 2020, demikian hasil  riset yang dilakukan oleh Google, Temasek, dan Bain & Company.

“Laporan tahun ini menunjukkan ekonomi digital Indonesia terus bertumbuh dua digit, dipimpin oleh e-commerce dan media online,” kata Managing Director Google Indonesia, Randy Jusuf, Selasa (24/11).

Menurut dia, dengan adanya pandemi, sektor tertentu seperti perjalanan dan transportasi memang terhambat tetapi hasil riset itu menunjukkan hingga 2025 keduanya diperkirakan akan bangkit dalam jangka pendek hingga menengah.

Memadukan analisis Google Trends, Temasek, dan Bain & Company serta sumber dari industri dan wawancara dengan pakar, laporan ini memerinci sektor mana saja yang menunjukkan performa terbaik dan yang paling terdampak pandemi.

Hasil riset itu juga menunjukkan bahwa E-commerce naik 54%  menjadi  US$ 32 miliar  pada 2020, dari  US$ 21 miliar  pada 2019.

Pertumbuhan momentum e-commerce di Indonesia juga tercermin dari peningkatan 5 kali lipat jumlah supplier lokal yang mencoba berjualan daring karena pandemi.

Selain itu, ujar dia, pertumbuhan ekonomi internet yang mantap seperti ini juga terjadi di Asia Tenggara. Laporan menemukan bahwa ekonomi digital kawasan tersebut bertumbuh kian cepat akibat pandemi, mencapai  US$ 100 miliar  pada 2020 dan akan melampaui US$ 300 miliar  pada 2025.

Pada 2020, lebih dari sepertiga konsumen layanan digital di Asia Tenggara mulai menggunakan layanan daring baru karena COVID-19. Di Indonesia pun, 37%  konsumen digital menggunakan layanan baru karena wabah.

Lebih dari setengah konsumen digital baru di Tanah Air (56%)  berasal dari daerah nonmetro dan 93%  dari mereka berkata akan terus menggunakan setidaknya satu layanan digital setelah pandemi.

Di samping itu, waktu daring rata-rata per hari selama pandemi untuk tujuan pribadi tercatat meningkat, dari 3,6 jam sebelum pandemi menjadi 4,7 jam selama PSBB dan kemudian 4,3 jam setelah PSBB. (ki)

Silakan baca juga

Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, BNPB Tambah Dukungan Dana Siap Pakai

Jalan Tol Binjai – Langsa Seksi Kuala Bingai – Tanjung Pura Segera Beroperasi

Kementerian PUPR Jajaki Kerja Sama dengan Finlandia dalam Pengembangan Smart City di IKN

Leave a Comment