Aceh Timur Banjir, Satu Korban Meninggal Dunia

Oleh rudya

Senin, 7 Desember 2020

Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM – Banjir yang melanda Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh, menewaskan satu warga. Peristiwa ini terjadi sejak Rabu lalu (2/12) dan masih berlangsung hingga Ahad (6/12).

Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB menginformasikan 12 desa terdampak banjir yang meluas sejak dua hari yang lalu. Kedua belas kecamatan yang terdampak antara lain Kecamatan Peureulak Timur (7 desa), Julok (5), Birem Bayeun (1), Peudawa (2), Indra Makmur (5), Sungai Raya (13), Peuerulak (11), Ranto Peureulak (5), Pante Bidari (2), Idi Tunong (6), Nurussalam (1) dan Peureulak Barat (2). Total desa terdampak di sejumlah kecamatan tersebut berjumlah 60 desa. 

Dilaporkan laman BNPB, perkembangan per 6 Desember 2020, pukul 16.20 WIB, menyebutkan jumlah keluarga terdampak mencapai 13.675 KK atau 48.184 jiwa. Warga yang mengungsi ke tempat yang lebih aman mencapai 1.911 KK atau 7.168 jiwa. Pemerintah daerah telah melakukan upaya penanganan darurat seperti evakuasi, kaji cepat dan pendistribusian logistik kepada para warga yang mengungsi. 

Sedangkan data kerugian materiil sementara mencatat rumah rusak berat 1 unit dan 1 rusak sedang di Julok. Jembatan rusak berat teridentfikasi di Peudawa 2 unit, Peureulak 1, Idi Tunong 1 dan Peureulak Barat 1. Di samping kerusakan infrasturktur jembatan, peristiwa ini menyebabkan jalan putus di 2 titik di wilayah Idi Tunong. Sebanyak 13.675 unit rumah terdampak dan tinggi muka air terpantai masih berada pada 50 hingga 100 cm. 

Berdasrkan analisis InaRISK, kabupaten ini memang merupakan wilayah dengan potensi bahaya banjir pada kategori kelas sedang hingga tinggi. Terdapat 24 kecamatan dengan luas 71.232 hektar pada kawasan rawan banjir tersebut. 

Sementara itu, melihat prakiraan dini cuaca BMKG, Aceh pada esok hari, Senin (7/12) masih berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang. Wilayah-wilayah yang telah terdampak banjir, hari ini masih berpotensi mengalami hujan dengan intensitas ringan. 

“Masyarakat Aceh Timur diimbau untuk waspada terhadap bahaya hidrometeorologi dan mempersiapkan diri apabila harus melakukan evakuasi, khususnya di masa pandemi Covid-19 masih berlangsung,” kata Dr. Raditya Jati, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB. (udy)

Silakan baca juga

Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, BNPB Tambah Dukungan Dana Siap Pakai

Jalan Tol Binjai – Langsa Seksi Kuala Bingai – Tanjung Pura Segera Beroperasi

Kementerian PUPR Jajaki Kerja Sama dengan Finlandia dalam Pengembangan Smart City di IKN

Leave a Comment