Jumat, 8 Januari 2021
Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM-Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat realisasi investasi di sektor energi pada 2020 mencapai US$ 24,4 miliar, turun US$ 8,6 miliar dibandingkan capaian 2019 sebesar US$ 33 miliar karena terdampak pandemi COVID-19.
“Jadi memang ada penurunan dibandingkan 2019. Kalau 2019 realisasi investasi mencapai US$ 33 miliar, tapi 2020 dengan kondisi yang ada, capaiannya mencapai US$ 24,4 miliar karena kendala-kendala yang kita hadapi di 2020,” kata Menteri ESDM Arifin Tasrif, Kamis (07/01).
Arifin menuturkan dari total realisasi investasi bidang energi sebesar US$ 24,4 miliar, mayoritas diserap oleh sektor migas serta investasi kilang di sisi hilirnya.
Ia berharap kondisi ekonomi akan mulai pulih pada tahun ini menyusul program vaksinasi dan ekonomi dunia yang mulai menunjukkan pemulihan.
Menurut dia, pemulihan kondisi global penting bagi proyek-proyek energi, terutama yang membutuhkan importasi barang dan peralatan agar bisa berjalan sesuai jadwal.
Pada 2021, Kementerian ESDM menargetkan bisa meraup investasi sebesar US$ 36,4 miliar dengan rincian sektor energi baru terbarukan dan konservasi energi (EBTKE) sebesar US$ 2,9 miliar dan sektor mineral dan batubara (minerba) bisa mencapai US$ 6 miliar.
Selanjutnya, target investasi sektor kelistrikan mencapai US$ 9,9 miliar dan di sektor migas mencapai US$ 17,6 miliar.
“Di 2021 kami menargetkan US$ 36,4 miliar. Kita harapkan bahwa kendala pandemi ini di 2021 bisa lebih terkendali,” katanya. (sr)