Jumat, 15 Januari 2021
Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM-Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai perdagangan Indonesia mengalami surplus US$ 2,10 miliar dengan total nilai ekspor US$ 16,54 miliar dan total nilai impor sebesar US$ 14,44 miliar.
“Pada bulan Desember 2020, Indonesia mengalami surplus sebesar US$ 2,10 miliar,” kata Kepala BPS Suhariyanto, Jumat (15/01).
Suhariyanto menjelaskan posisi ekspor pada Desember 2020 menggembirakan karena secara month on month (bulanan) meningkat 8,39% dan secara year on year (tahunan) meningkat 14,63% karena adanya peningkatan ekspor dari pertanian, industri maupun tambang.
Sementara impor pada Desember 2020 meningkat 14% secara bulanan sedangan secara tahunan turun tipis 0,47%.
Sejumlah komoditas yang jadi pendorong utama surplus pada Desember 2020 di antaranya lemak dan minyak hewan nabati, bahan bakar mineral serta besi dan baja.
Selama Desember 2020, Indonesia mengalami surplus dengan sejumlah negara yaitu Amerika Serikat sebesar US$ 1,23 miliar, India sebesar US$ 866 juta , Filipina US$ 468,9 juta . Sebaliknya, Indonesia masih defisit dengan China sebesar US$ 1,1 miliar . Australia sebesar US$ 260 juta dan Brasil US$ 203 juta .
Ada pun secara kumulatif, sepanjang Januari-Desember 2020, neraca perdagangan Indonesia surplus US$ 21,74 miliar , dengan total nilai ekspor Indonesia sebesar US$ 163,3 miliar dan total nilai impor mencapai US$ 141,5 miliar .
“Total ekspor kita selama 2020 negatif 2,61% tetapi impor kita mengalami kontraksi yang jauh lebih dalam sebesar 17,34% ,” katanya.
Suhariyanto menambahkan surplus Indonesia sebesar US$ 21,74 miliar merupakan yang tertinggi sejak 2011 di mana kala itu neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus US$ 26,06 miliar . (ki)